Kota Lama Destinasi Wisata Andalan Kota Semarang

Sulistya - Selasa, 11 Juli 2023 18:41 WIB
FGD Kolaborasi dalam Penataan Situs Kota Lama di Ruang Sitroom Balai Kota Semarang. (dok/semarangkota.go.id)

Semarang, Jatengaja.com – Sejak direvitalisasi beberapa tahun lalu, Kota Lama Semarang menjadi destinasi wisata unggulan di Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang pun terus melakukan berbagai upaya guna mempertahankan keindahan Kota Lama.

Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bahkan melakukan penelitian sosial sebagai upaya mendukung pembenahan dan pengembangan Kota Lama dari berbagai aspek.

“Kami ingin mendapatkan masukan-masukan yang merupakan tantangan. Saya ingin ada pandangan sudut pandang lain di luar BPK2L. Kami butuh ada masukan-masukan, ada saran-saran yang harusnya lebih galak, greget gitu,” kata wali kota saat FGD Kolaborasi dalam Penataan Situs Kota Lama di Ruang Sitroom Balai Kota, dikutip Selasa (11/7/2023).

Dikatakan, Kota Lama masih menghadapi beberapa persoalaan dalam pengelolaannya. Mulai dari kondisi lingkungan Kota Lama yang rawan terkena rob, kurangnya RTH, belum optimalnya pemanfaatan bangunan yang ada, hingga belum adanya kejelasan mengenai tupoksi pengelola Kota Lama dan kurangnya koordinasi antarstakeholder.

“Tantangan yang dihadapi Kota Lama sebenarnya sama atau mirip dengan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kota-kota tua yang ada di Eropa seperti di Polandia, Italia, Kroasia, dan Slovenia yaitu keterbatasan dana perawatan maupun perencanaan,” kata Mbak Ita, sapaan akrabnya.

Menurutnya, BPK2L Kota Lama Semarang sepertinya belum optimal mengkolaborasi antara pemerintah dengan komunitas-komunitas yang ada. Dia berharap, ke depannya kolaborasi dalam pengelolaan Kota Lama dapat ditingkatkan sehingga menjadi cagar budaya yang terawat sekaligus destinasi wisata yang indah, aman, serta nyaman bagi pengunjung maupun bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

“Hasil konstruksi atau analisa faktor-faktor yang kami lakukan menunjukkan bahwa dalam dimensi proses (pengelolaan) perlu mengoptimalkan kerja sama, konsistensi, negosiasi, kompromi, koordinasi, pengawasan kebijakan. Dan dalam dimensi kelembagaan perlu melibatkan pemerintah, pihak swasta dan juga akademisi maupun media di dalam pengelolaan Kota Lama,” ujar Mbak Ita. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS