Kinerja Positif, Aset Industri BPR dan BPRS Tembus Rp 202,46 Triliun

Sulistya - Kamis, 01 Juni 2023 17:18 WIB
BPR Arto Moro mengikuti Funwalk 5K dalam rangka peringatan Hari Jadi BPR BPRS Nasional yang diselenggarkan oleh DPD Perbarindo Jawa Tengah di kantor Gubernuran Jawa Tengah pada (28/05).

Semarang, Jatengaja.com - BPR BPRS sebagai salah satu pelaku industri jasa keuangan, terus menunjukkan kinerja positif. Data OJK hingga Desember 2022, total aset industri BPR dan BPRS mencapai Rp 202,46 triliun, tumbuh 9,14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 185,50 triliun.

Total aset tersebut ditopang oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 9,17 % (yoy). Sementara dari sisi penyaluran kredit, tercatat pertumbuhan sebesar 11,81% (yoy).

Dengan diberlakukannya UU Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Perlindungan dan Pengembangan Sektor Keuangan (UU P2SK) dimana di antara muatannya adalah penguatan terhadap industri BPR BPRS, banyak pihak menyakini, ke depannya industri BPR BPRS akan mampu berkinerja semakin baik.

Dalam rangka Hari BPR BPRS Nasional sekaligus sebagai medium peresmian perubahan nama BPR menjadi Bank Perekonomian Rakyat, Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) mengelar peringatan hari BPR BPRS Nasional dengan tema ‘Bank Perekonomian Rakyat: Tumbuh Lebih Kuat, Transformasi Lebih Cepat’, Minggu (28/5). Kegiatan diselenggarakan secara serentak oleh 23 DPD Perbarindo di seluruh Indonesia dengan total mencapai 80.000 peserta.

Di Jawa Tengah, acara peringatan Hari Jadi BPR BPRS dipusatkan di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jl Pahlawan no. 9 Semarang. Rangkaian acara yang antara lain terdiri dari funwalk 5K tersebut dibuka oleh Ketua Perbarindo DPD Jateng, H Dadi Sumarsana SH MM. Hadir Ketua OJK KR 3 Jawa Tengah dan DIY, Sumarjono, Komisaris Utama sekaligus Pemegang Saham Pengendali (PSP) BPR Arto Moro, Dr H Subyakto SH MH MM.

5.000 Peserta

Kegiatan yang diadakan DPD Perbarindo Jateng tersebut diikuti sekitar 5.000 peserta berasal dari BPR BPRS di seluruh Jawa Tengah. Salah satu BPR yang turut serta memeriahkan gelaran hari BPR BPRS Nasional tersebut adalah BPR Arto Moro. Tidak hanya mengirimkan peserta untuk meramaikan gelaran acara, BPR Arto Moro juga menampilkan Arto Moro Band sebagai pengisi acara dan mendirikan stan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat kota Semarang.

Direktur Utama BPR Arto Moro, Darmawan SSos mengatakan, pihaknya komit mendukung pertumbuhan dan peningkatan perekonomian masyarakat Semarang dan Jawa Tengah.

“Acara funwalk dan peringatan hari BPR BPRS Nasional ini diharapkan menjadi momentum untuk semakin memperkenalkan industri BPR dan BPRS kepada masyarakat luas. Kegiatan ini juga sebagai sosialisasi pergantian nama BPR yang berubah menjadi Bank Perekonomian Rakyat. Acaranya sangat ramai, meriah. Terima kasih kepada DPD Perbarindo Jawa Tengah yang sudah menyelenggarakan acara ini,” kata Darmawan.

Selain meramaikan acara funwalk, BPR Arto Moro juga menampilkan Arto Moro Band sebagai salah satu band pengisi acara. Band yang terdiri dari para karyawan BPR Arto Moro tersebut tampil apik membawakan beberapa lagu yang menghibur dan meramaikan gelaran acara tersebut.

“Sambutan peserta terhadap Arto Moro Band sangat menggembirkan. Semua antusias dan turut bernyanyi, bahkan ada yang berjoget. Jadi Arto Moro Band ini merupakan salah satu unit kreatif dari BPR Arto Moro. Banyak karyawan BPR Arto Moro yang mempunyai bakat musik sehingga kami satukan dalam wadah Arto Moro Band. Kami bahkan mengambil instruktur khusus dari Jakarta untuk menangani Arto Moro Band. Ke depan, Arto Moro Band akan siap tampil berpartisipasi meramaikan aneka acara,” tuturnya.

Darmawan berharap peringatan hari BPR BPRS Nasional ini akan semakin memperkenalkan dan mendekatkan BPR BPRS dengan masyarakat. Menurut Darmawan, BPR lahir dan hidup dari tengah masyarakat sehingga BPR memiliki karakteristik, kedekatan, dan hubungan psikologi yang sangat erat dengan masyarakat.

“Dari segi keamanan dana, BPR tidak berbeda dengan bank umum. sama-sama dijamin pemerintah. Bunga deposito BPR malah jauh lebih tinggi dari bank umum. Pola dan model pembiayaan di BPR juga lebih fleksibel. Oleh sebab itu, tidak alasan bagi masyarakat untuk tidak memanfaatkan produk-produk yang ada di BPR,” ujar Darmawan. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS