Guru JSIT Jateng Mendongeng di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur
Kuala Lumpur, Jatengaja.com - Dalam lawatannya ke Malaysia, Pengurus JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah berkunjung ke Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur, Rabu (24/5). Sebanyak 28 pengurus JSIT dari unsur kepala sekolah, guru, dan yayasan diterima langsung Kepala Sekolah SIKL, Friny Napastika beserta guru dan siswa.
Dalam kesempatan ini, Agus Setiawan salah satu pengurus JSIT Jateng mendapatkan kesempatan untuk mendongeng di dalam kelas. Para siswa kelas 1 (satu) jenjang SD pun sangat antusias hingga tertawa lepas menyimak dongeng yang lucu dan edukatif.
Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Friny Napastika yang berasal dari Tarakan, Kalimantan Utara, mengucapkan terima kasih atas dongeng dan kunjungan silaturahmi dari Sekolah Islam Terpadu di Jawa Tengah.
- Bergabung dengan AKEN, XOOPLY Metranet Kian Mudah Terhubung dengan Retailer
- BPR Arto Moro Komit Dukung Pembiayaan Industri UMKM Bidang Pariwisata
- Untuk Bahan Bakar Alternatif, SIG Tanam Pohon Kaliandra Merah
"Terima kasih banyak atas kunjungan silaturahmi ini. Anak-anak mendapatkan pengalaman yang yang sanga menarik mendapatkan dongeng. Inilah sekolah kami. Kami memiliki siswa dari jenjang PAUD hingga SMA. Guru-guru yang mengajar di sini juga berasal dari Indonesia hasil seleksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan sistem kontrak," kata Friny Napastika yang baru setahun menjadi kepala sekolah di SIKL.
Dewan Pembina JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah, Arju Rahmanto juga tidak lupa mengucapkan terima kasih atas pertemuan yang hanya sebentar ini. Setiap pertemuan di mana pun bisa kita ambil pelajaran. Pengurus JSIT juga diberikan kesempatan untuk berkeliling melihat langsung proses pembelajaran di kelas.
"Wah, senang sekali bertemu dengan saudara sebangsa setanah air meskipun di negeri tetangga. Kita sama-sama sebagai insan pendidikan yang ikut serta mencerdaskan anak bangsa. Terima kasih, semoga lain kesempatan kita bisa bertemu lagi," kata Arju Rahmanto.
Sekolah Indonesia Kuala Lumpur diperuntukkan bagi anak-anak berkewarganegaraan Indonesia yang tinggal di Malaysia. Kebanyakan orang tua dari para peserta didik tersebut sedang bekerja atau tugas studi. (-)