Pati, Jatengaja.com – Pemerintah Kabupaten Pati bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menggelar Batik Pati Fashion Street, di Alun-alun Pati. Event bersamaan dengan car free day tersebut bertujuan memperkenalkan batik Pati ke generasi milenial.

Sebanyak 33 industri kecil menengah (IKM) batik, menampilkan busana beragam batik khas Pati. Ketua Dekranasda Kabupaten Pati, Faiza Henggar menuturkan, kegiatan diharapkan mampu memperkenalkan batik Pati, bukan hanya di kalangan orang tua namun bagaimana nantinya dapat dicintai kawula muda. Karena selama ini, batik dicap sebagai busana yang hanyak dipakai oleh para pegawai dan orang tua sebagai busana kondangan.

• 1.466 Pinjol dan 18 Investasi Bodong Diberantas OJK
• Mau Saksikan Pertandingan Timnas Indonesia vs Brunei, Ini Harga Tiketnya
• Nana Sudjana Minta BNPB Kirimkan Helikopter Water Bombing Guna Padamkan Kebakaran TPA Jatibarang Semarng
• Apel Puncak Hari Santri 2023 Akan Digelar di Tugu Pahlawan Surabaya dengan Irup Presiden Jokowi
• Revaluasi Aset Perusahaan untuk Meningkatkan Perekonomian Nasional

“Maka pada kesempatan ini, kami akan memperkenalkan busana batik kepada kaum milenial, supaya para pemuda di wilayah Pati lebih menyukai busana batik,” kata Faiza.

Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro dalam keterangan persnya dikuti Selasa (10/10/2023) mengungkapkan, pergelaran batik tersebut merupakan bukti nyata keseriusan Kabupaten Pati dalam nguri-nguri budaya, yang tentunya dalam setiap kreasi memiliki makna dan filosofi yang mendalam, di samping mendorong industri UMKM, untuk lebih mudah dalam pemasarannya.

“Kita tahu bahwa di Kabupaten Pati banyak sekali sentra batik yang saat ini dikembangkan, sehingga ini patut kita dorong dan dukung, sehingga batik khas dari Kabupaten Pati akan semakin dikenal di tingkat provinsi, maupun nasional,” kata Henggar. (-)