Apel Puncak Hari Santri 2023 Akan Digelar di Tugu Pahlawan Surabaya dengan Irup Presiden Jokowi
Jakarta, Jatengaja.com - Apel Puncak Hari Santri 2023 akan digelar di kawasan Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada 22 Oktober mendatang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan bakal menjadi inspektur upacara (irup) pada Apel Puncak Hari Santri 2023 yang dihadiri sekitar 15 ribu orang.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Ali Ramdhani menyatakan peringatan Hari Santri 2023 mengusung tema “Jihad Santri Jayakan Negeri.”
- Revaluasi Aset Perusahaan untuk Meningkatkan Perekonomian Nasional
- 7 Makanan Sehat untuk Otak
- UMKM Jateng Raih Omzet Rp 3 Miliar di Inacraft 2023
- Berikut Manfaat Biji Selasih untuk Kesehatan
- Entjik S Djafar Jabat Ketua Umum AFPI Periode 2023 - 2026
“Apel Puncak Hari Santri 2023, akan berlangsung di Tugu Pahlawan Surabaya, Insya Allah yang akan menjadi inspektur upacara bapak Presiden Joko Widodo,” katanya dilansir dari kemenag.go.id, Senin (9/10/2023).
Apel Hari Santri, menurut Kang Dhani panggilan Dirjen Pendis Kemenang, akan dihadiri sekitar 15 ribu peserta dari seluruh Indonesia.
Pihak yang akan diundang antara lain Wakil Presiden, para menteri Kabinet Indonesia Maju, para duta besar negara tetangga, Jaksa Agung, Kapolri, pimpinan TNI dan tokoh-tokoh Masyarakat.
Menuju acara puncak tersebut, lanjut dia, Kemenag akan menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan untuk memeriahkan Hari Santri 2023 seperti Festival Mahrojan yang digelar di Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah mulai 14 hingga 22 Oktober.
“Ada tiga kegiatan di festival Mahrojan yakni Pameran Seni Rupa, Malam Gebyar Seni Budaya, serta Melukis Bareng Gus Men dan Gus Mus,” ujarnya.
Selanjutnya, akan digelar juga Kemandirian Pesantren Expo yang melibatkan kampus-kampus Islam Negeri, pesantren penerima bantuan inkubasi bisnis pesantren tahun 2021-2023, dan mitra bisnis pesantren.
Pada ajang Kemandirian Pesantren Expo juga akan dilakukan Kopdar Akbar Kemandirian Pesantren yang melibatkan 300 peserta yang terdiri dari pengasuh dan pimpinan pondok pesantren.
"Ada lima titik penyelenggaraan Kopdar Akbar Kemandirian Pesantren ini, yaitu di Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten,” jelasnya.
Kang Dhani menambahkan pada malam hari tanggal 22 Oktober, Kemenag bekerja sama dengan PBNU mengadakan ‘Shalawat Perdamaian’ di Lapangan Kodam V Brawijaya Surabaya.
"Majelis tersebut akan mengundang Habib Syech bin Abdul Qodir Solo dan kemungkinan akan dihadiri sekitar 50.000 masyarakat Surabaya dan sekitarnya,” katanya.(-)