Sidoarjo, Jatengaja.com - Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan pada tahun 2027 sebanyak 629.000 guru agama di seluruh Indonesia sudah tersertifikasi.

Sebanyak 629 ribu guru agama itu terdiri atas guru Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Khonghucu akan mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) secara bertahap.

“Dari 629 ribu guru agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Khonghucu, separuhnya tahun ini mengikuti PPG dan sisanya tahun 2026,” kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii dilansir dari kemenag.go.id, saat memberikan pembinaan di MTsN 2 Sidoarjo, Jawa Timur, Senin 4 Agustus 2025.

• Konsisten Terapkan Tata Kelola Perusahaan dengan Baik, BRI Sukses Rebut Penghargaan ACGS
• Bila Dimaksimalkan, Donasi RI Tembus Rp600 Triliun, Bisa untuk Biayai 3 Juta Beasiswa LPDP
• Soloraya Great Sale 2025 Berakhir, Catat Transaksi Senilai Rp10,78 Triliun
• Cek Kesehatan Gratis Pendidikan Agama Sasar 12,54 Juta Siswa Madrasah, Pesantren, dan Sekolah Keagamaan
• Dukung Stabilitas Sosial, BRI Salurkan BSU 2025 Senilai Rp2,25 Triliun

PPG adalah program pendidikan lanjutan yang dirancang untuk calon guru atau guru yang sudah mengajar, untuk mendapatkan Sertifikat Pendidik.

Program ini memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional yang diperlukan untuk menjadi guru yang kompeten, dan mempengaruhi besaran pendapatan guru melalui skema tunjangan.

Wamenag menjelaskan guru yang mengikuti PPG pada 2025 akan tersertifikasi pada 2026 dan yang mengikuti PPG di tahun 2026 akan tersertifikasi pada 2027.

“Berarti yang ikut PPG tahun 2025 akan sertifikasi 2026. Masuk APBN dulu gajinya. Lalu yang PPG tahun 2026 sertifikasi tahun 2027,” ujarnya.

Dikatakan Romo Syafii, pada 2027, tidak boleh ada lagi guru agama di Indonesia yang menerima gaji di bawah Rp2 juta. Kebijakan ini berlaku untuk guru di sekolah negeri maupun swasta, dan mencakup seluruh agama.

“Tahun 2027 tak ada lagi gaji guru agama negeri ataupun swasta gajinya di bawah dua juta rupiah. Kalau masih ada, yang salah kepala sekolah sama kepala kantor Kemenag. Akan kita ganti kepala kantor Kemenagnya,” tegas Wamenag.

Dalam arahannya, Romo Syafii meminta kepala kantor Kementerian Agama di daerah untuk segera melakukan pendataan menyeluruh terhadap seluruh guru yang belum masuk ke dalam skema PPG.

“Jadi kepala kantor Kemenag harus mendata semua guru yang ada di sini. Semuanya harus terdaftar untuk ikut PPG. Tahun ini masih angkatan kedua,” katanya.

Wamenag menambahkan program ini akan berjalan dalam beberapa angkatan ke depan, hingga seluruh guru agama yang berjumlah 629.000 orang telah mengikuti PPG dan tersertifikasi pada 2027. (-)