Bila Dimaksimalkan, Donasi RI Tembus Rp600 Triliun, Bisa untuk Biayai 3 Juta Beasiswa LPDP
Jakarta, Jatengaja.com - Potensi filantropi atau kegiatan amal di Indonesia bisa mencapai angka fantastis. Donasi dana yang dikumpulkan bisa mencapai ratusan triliun per tahun.
Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, potensi donasi filantropi di Indonesia bisa mencapai lebih dari Rp600 triliun per tahun.
Donasi ini berasal dari berbagai sumber seperti zakat, wakaf, donatur lintas agama, hingga perusahaan yang menghimpun dana filantropi. Untuk gambaran seberapa gede angka ini: APBN 2025 total belanja negara Indonesia Rp3.621 triliun, dengan anggaran pendidikan Rp724 triliun.
- Cek Kesehatan Gratis Pendidikan Agama Sasar 12,54 Juta Siswa Madrasah, Pesantren, dan Sekolah Keagamaan
- Dukung Stabilitas Sosial, BRI Salurkan BSU 2025 Senilai Rp2,25 Triliun
- Telkom Cetak Pendapatan Konsolidasi Rp73 Triliun
- Ingin Anak Lepas dari Kecanduan HP dan Internet? Coba Gunakan Metode Digital Detox
- Lomba Lari Merapi Merbabu de Trail 2025 Tarik Minat Ratusan Pelari Lokal dan Mancanegara
Artinya, potensi donasi filantropi Rp600 triliun itu setara dengan hampir sebesar 17% dari seluruh APBN atau hampir sama dengan seluruh alokasi anggaran pendidikan nasional.
Buat perspektif yang lebih ngena lagi: dengan estimasi biaya beasiswa LPDP sekitar Rp200-250 juta per mahasiswa (magister 2 tahun), dana Rp600 triliun bisa membiayai 2,4-3 juta beasiswa LPDP!
Perhitungan ini berdasarkan:
-Dana hidup LPDP: Rp4,3-4,7 juta per bulan (merujuk data ICW).
-Estimasi total biaya per mahasiswa magister (2 tahun): Rp200-250 juta.
-Rp600 triliun ÷ Rp250 juta = 2,4 juta beasiswa.
-Rp600 triliun ÷ Rp200 juta = 3 juta beasiswa.
Sebagai informasi, Indonesia punya sekitar 1,2 juta lulusan S1 per tahun. Itu artinya hampir seluruh lulusan S1 Indonesia dalam satu tahun bisa dapat beasiswa magister gratis. Hal ini menunjukkan betapa luar biasanya potensi filantropi Indonesia kalau bisa dikelola dengan optimal untuk pemberdayaan generasi muda.
Dalam acara Pembukaan Filantropi Festival 2025 yang bertema "Budaya dan Ekosistem Filantropi untuk Dampak yang Lebih Baik" di Jakarta, Senin, 4 Agustus 2025, Rachmat menekankan betapa pentingnya peran para filantropis.
"Kalau ini bisa dimulai dan dilanjutkan oleh para filantropis yang berkumpul di sini, maka akan menjadi ladang amal kita ke depan," ujarnya dikutip dari Antara, Senin 4 Agustus 2025.
Filantropi bukan hal baru dalam sejarah dunia. Rachmat memberikan contoh inspiratif tentang Fatima al-Fihri, seorang filantropis perempuan yang membangun universitas pertama di Afrika Utara. Universitas ini kemudian menjadi inspirasi berdirinya perguruan tinggi di Eropa dan Amerika.
Rachmat juga berbagi pengalaman pribadinya yang tak lepas dari kontribusi para filantropis. Dia pernah menempuh pendidikan di Persatuan Sekolah Kristen Djakarta (PSKD), sebuah institusi pendidikan yang didirikan oleh para filantropis.
"Filantropis Indonesia sebenarnya sudah membangun dirinya dan membangun untuk Indonesia. Kalau para filantropis bisa membangun negerinya, ini adalah langkah awal kita untuk membangun Indonesia yang lebih berkelanjutan," katanya.
Bicara soal potensi, ternyata ada yang lebih fantastis lagi. Menurut perhitungan Bank Indonesia (BI), potensi wakaf di Indonesia mencapai Rp2.000 triliun! Angka ini didukung oleh data dari Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kamaruddin Amin yang menyebutkan potensi zakat di Indonesia lebih dari Rp 300 triliun per tahun dan wakaf Rp180 triliun per tahun.
Angka itu setara dengan hampir 55% dari seluruh APBN Indonesia atau bisa membiayai hampir 3 kali lipat seluruh anggaran pendidikan nasional. Dana segitu juga dapat membiayai beasiswa kuliah gratis jutaan anak Indonesia selama bertahun-tahun hingga bangun ribuan sekolah kejuruan modern dengan fasilitas lengkap.
Sebagai informasi, Indonesia memiliki infrastruktur wakaf yang luar biasa dengan 445.410 lokasi tanah wakaf, termasuk 36.240 madrasah, 1.100 kantor KUA, 220.000 masjid, dan 266.413 musala. Ini adalah aset yang sangat berharga jika dikelola dengan baik.
Untuk memaksimalkan dana wakaf tersebut, BWI memperkenalkan Gerakan Indonesia Berwakaf. Yang lebih keren lagi, BWI mengajak negara-negara dan organisasi internasional untuk bekerja sama dalam mengoptimalkan dampak wakaf secara global. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Chrisna Chanis Cara pada 04 Aug 2025