Kemenag Akan Susun Buku Dongeng Anak-Anak Bersumber Kisah dalam Alquran

SetyoNt - Kamis, 06 April 2023 14:29 WIB
Kemenag Akan Susun Buku Dongeng Anak-Anak Bersumber Kisah dalam Alquran (dok.kemenag.go.id)

Jakarta, Jatengaja.com - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam akan menyusun buku dongeng/kisah dalam Alquran.

Buku dongeng tersebut nantinya akan dikemas untuk memberikan inspirasi bagi anak-anak terkait moderasi beragama.

Guna menyusun buku doengan tersebut Kemenag mengelar Workshop Penyusunan Buku Dongeng perspektif Moderasi Beragama dalam Pendidikan Al-Qur’an di Jakarta, Rabu, (5/4/2023).

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Prof. Waryono menjelaskan sebagian besar isi Alquran berisi tentang tentang kisah-kisah sehingga jika tidak didasari dengan iman, bisa saja bosan dengan kisah yang berulang.

“Tapi ternyata, seperti dijelaskan dalam kitab-kitab, yang dikonstruksi oleh para sejarawan, peristiwa dalam cerita itu bisa jadi terulang, tetapi menyenangkan,” katanya dilansir dari kemenag.go.id.

Menurut Waryono cerita-cerita dalam Al-Qur’an mengandung ‘ibrah (pelajaran) sehingga poinnya yang diceritakan di dalam Al-Qur’an ini perlu dicari hikmahnya (hikmatut tasyri'-nya).

“Maka, buku yang akan berjudul ‘Sang Uswah Hasanah: Kisah Para Kekasih Allah SWT’ sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada anak-anak kita sejak dini,” ujarnya.

Waryono menambahkan salah satu tantangan konkret masa kini adalah anak-anak yang sudah memiliki akses penuh dengan gawai, sehingg buku dongen ini harus mudah diakses, termasuk oleh orang tua dan masyarakat.

“Ini agar dapat memberikan bekal nilai-nilai moderasi beragama sejak dini kepada anak-anaknya yang menjadi bekal dalam berinteraksi dengan masyarakat luas,” katanya.

Sementara, Kasubdit Pendidikan Al Qur’an, Mahrus menggarisbawahi pentingnya pesan moderasi beragama melalui dongeng/kisah dalam Alquran bagi Lembaga Pendidikan Al Qur’an (LPQ) sehingga jangan hanya dilihat dari ceritanya saja, tapi harus dengan pendekatan ilmu.

“Penulisan ceritanya harus moderat. Terlebih kisah ini untuk konsumsi publik. Jika tidak moderat bisa tidak fokus. Moderasi itu sesuatu yang tidak ekstrem dan berada di tengah-tengah. Buku ini diharapkan dapat menanamkan sifat yang moderat, toleran, anti kekerasan dan berbasis pada budaya/ lokalitas untuk anak-anak kita,” terang Mahrus.

Workshop menghadirkan para akademisi Al Qur'an dari beberapa Perguruan Tinggi Islam, mitra LPQ, Pamong Belajar dan Kepala Seksi Kankemenag sekitar Jabodetabek.

Hadir juga para pakar dan pemerhati Al-Qur'an, serta tim penyusun yang terdiri dari para penulis cerita; serta ilustrator.

Buku ringan tentang kisah-kisah yang inspiratif bagi anak-anak LPQ ini, selain dari kisah para nabi Allah semasa kanak-kanak, juga cerita dari hewan/binatang yang berasal dari kitab suci Al-Qur'an yang mulia. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS