Kegiatan Mageri Segoro 2025, Pecahkan Rekor MURI Penanaman Mangrove Serentak Terbanyak
Kendal, Jatengaja.com - Kegiatan Penanaman Mangrove Serentak Mageri Segoro 2025 pecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), untuk penanaman mangrove terbanyak dalam satu waktu dengan 20 ribu peserta.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi memimpin penanaman mangrove secara serentak pemecahan rekor MURI di Pantai Muara Kencana, Desa Pidodo Kulon, Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal, Rabu 15 Oktober 2025.
“Dengan bangga, MURI memberikan apresiasi dan mencatatnya sebagai Rekor Dunia untuk penanaman mangrove serentak terbanyak dengan 20 ribu peserta,” kata Ketua MURI, Jaya Suprana.
- Ketua JKSN Jateng Sebut Tayangan Trans 7 yang Lecehkan Kiai Berpotensi Langgar UU Penyiaran
- BRI Buktikan Kualitas Pelayanan Prima dengan Raihan Penghargaan 1st Runner Up di The Best Contact Center Indonesia
- Bayar Padel Pakai QRIS BRImo, Cashback-nya Rp100 Ribu!
- 313 Pramuka Siaga Sako Pramuka SIT Jateng Ikuti Persari III di Temanggung
- Pemprov Jateng Tuntaskan Target Bantuan 1.000 Sambungan Listrik Gratis pada 2025
Dalam sambutannya, Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi menyatakan kegiatan ini merupakan wujud nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan pesisir.
“Hari ini seluruh komponen di Jateng, hampir berjumlah 20 ribu orang serentak menanam mangrove bersama,” katanya.
Gerakan Mageri Segoro, lanjut Luthfi, bukan sekadar seremoni, tetapi langkah konkret menjaga masa depan lingkungan.
“Rekor MURI ini bukan milik saya, bukan milik Pemprov Jateng, tapi milik seluruh peserta yang dari kemarin sudah membantu pelaksanaan Mageri Segoro,” ujarnya.
Gubernur Jateng mengingatkan pentingnya perawatan pascatanam, karena penanaman bibit mangrove butuh perawatan yang baik.
“Menanam saja tidak cukup. Perlu dirawat. Saya minta bupati dan wali kota di zona penanaman agar setiap tiga hari sekali patroli, dipimpin kepala DLHK-nya. Kalau ada yang mati, harus diganti,” tegasnya.
Ia juga mengibaratkan Mageri Segoro sebagai pagar rumah yang melindungi garis pantai dari abrasi, “Namanya mageri itu seperti rumah yang harus kita pagari, agar pencuri tidak bisa masuk,” ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng, Widi Hartanto melaporkan, kegiatan penanaman tahap kedua tahun ini dilakukan di 264 blok tanam yang tersebar di pesisir utara dan selatan Jawa Tengah.
“Dari jumlah tersebut, 222 blok berasal dari dukungan pemerintah dan sisanya merupakan swadaya masyarakat,” katanya.
Menurut Widi, sejak Maret 2025, sudah tertanam 668 ribu batang. Hari ini ada tambahan 1.304.410 batang mangrove dan cemara pantai. Total sampai hari ini mencapai 1,9 juta batang.
Ia juga menyebut, kegiatan Mageri Segoro ini juga mendapatkan dukungan program corporate social responsibility (CSR) dari sejumlah BUMD maupun perusahaan swasta.
Sementara itu, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menegaskan Mageri Segoro berperan penting dalam memperkuat perlindungan kawasan pantai sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat.
- AFPI Gelar Munaslub 2025, Lakukan Penyesuaian Kebijakan Fintech Lending Sesuai POJK 40/2024
- Ponpes Tahfidz Alquran MAJT-Baznas Barhasil Cetak Santri Hafal 30 Juz Alquran Bersanad
- Kejurnas Tenis Junior Piala Tugu Muda Cup 2025 Bakal Digelar di Semarang
“Setiap bibit yang kita tanam adalah investasi dan harapan untuk laut yang sehat dan masyarakat pesisir yang sejahtera. Mari kita perkuat bersama dan lanjutkan budaya Mageri Segoro ini,” katanya.
Wilayah pesisir Jawa Tengah sendiri memiliki garis pantai sekitar 971 kilometer, mencakup 17 kabupaten/kota dan 426 desa pesisir.
Luasan hutan mangrove di Jateng mencapai 16.102 hektar, namun kondisinya terancam abrasi dan penurunan muka tanah. (-)