Kebiasaan Cari Cuan Sejak di MAN, Membuat Richa Mantap Jadi Pengusaha
Semarang, Jatengaja.com- Kebiasaan sering mencari uang sendiri dengan berjualan saat duduk di bangku Madrasah Aliyah Negeri (MAN), membuat Richa Amalia mantap menekuni dunia wirausaha dengan menjadi pengusaha.
Gadis berusia 24 tahun, lulusan MAN 1 Semarang ini bahkan telah mempunyai usaha sendiri dengan nama Rizs Florist yang beromzet jutaan rupiah.
“Sejak di MAN 1 suka berjualan mencari uang karena mendapat mendapatkan hasil dari jerih payah sendiri,” kata Richa kepada Jatengaja.com di Semarang, Senin (17/10).
- Octa Raup Rupiah dari Jualan Jajanan Pasar
- Tiga Rekomendasi Lemhannas pada Jokowi Untuk G-20
- 11 Perusahaan Investasi Rp4,9 Triliun di Kawasan Industri Batang
- Telkom Komit Kembangkan Talenta Digital
- Guru Sekolah Islam Terpadu dalam Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
Kebiasaan mencari uang, berlanjut saat Richa diterima menjadi mahasiswa Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Ia memanfaatkan peluang bisnis dengan menjajakan starter kit mahasiswa baru berupa kemeja putih, bawahan hitam, dan segala pernak-pernik yang dibutuhkan.
Untuk menyalurkan minat wirausaha, kemudian bergabung di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Research and Business (RnB).
Di UKM tersebut antara lain diajari tentang konsep sociopreneur. Untuk bisa bergerak bidang socioprenur, harus punya usaha sendiri yang stabil. “Setelah mengikuti UKM RnB saya mulai merintis membuat usaha sendiri,” ujarnya.
Pada tahun 2017, Richa mendirikan usaha Rizs Florist dengan membuka kios kecil di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip. Usahanya mendapatkan sambutan dari mahasiswa yang memesan bunga untuk teman atau pacar yang di wisuda
Sebelum pandemi Covid-19 banyak mahasiswa yang memesan, bahkan sudah punya pegawai untuk membantu melayani pesanan. Namun saat pandemi Covid-19 tidak ada perayaan wisuda, membuat usahanya ikut terkena dampak, menjadi sepi.
“Saya kemudian beralih membuat hampers dengan memanfaatkan bunga yang ada. Saya pasarkan melalui online ternyata banyak pesanan datang khususnya mendekati hari-hari perayaan besar seperti Lebaran atau Natal,” jelas alumni Atropologi Undip ini
Kesukaan di bidang kewirausahaan ini membuat Richa pada 2019 mendapat beasiswa kuliah khusus mahasiswa pejuang wirausaha yakni Entrepreneur Development Scholarship for Youth (ENVOY).
Pada tahun 2021 mendapat modal usaha dari Festival UMKM Kumparan, serta sering menjadi pembicara di seminar kewirausahaan, seperti Seminar Nasional Sainspreneur yang diselenggarkan Research Incubator Center FSM Universitas Diponegoro.
“Passion wirausaha ini mungkin dari ibu saya yang juga pengusaha. Orang tua tak memaksa untuk menjadi pengusaha. Mereka membebaskan saya,” ujarnya.
- 1.865 Guru Ikuti Program Guru Unggul Telkom
- Berkolaborasi Antar Negara Jadi Kunci Hadapi Krisis Global
- BPR Arto Moro dan BPR Lestari Group Akan Inisiasi Kolaborasi Semua BPR
Selain berwirusaha, Richa juga bergerak di bidang sukarelawan. Pada tahun 2018 mengikuti program kerelawanan alias volunteering di Lombok Nusa Tenggara Barat. Mengikuti program Mbangun Ndeso untuk mengabdi di bidang ekonomi kreatif di Magelang.
Serta magang kerja di Duanyam yang memberdayakan perempuan di Flores Nusa Tenggara Timur untuk berkarya dan membantu memasarkannya ke seluruh dunia.
"Selain berwirausaha, seperti niat awal saya juga ingin memberdayakan masyarakat. Jadi saya tidak hanya sekadar cari cuan, tapi juga membantu sesama,” ujar Richa. (-)
Penulis : Dickri Tifani Badi