Kain Koleksi 36 Museum se-Indonesia Ditampilkan pada Pameran Kain Nusantara 2025 di Semarang
Semarang, Jatengaja.com - Sebanyak 36 museum se-Indonesia mengikuti Pameran Kain Nusantara 2025 di Kota Semarang dengan menampilkan koleksi kain atau pakaian unggulan daerah masing-masing.
Pameran Kain Nusantara 2025 yang mengangkat tema "Rupa Warna Wastra Nusantara" dibuka Menteri Kebudayaan Fadli Zon, di Museum Ranggawarsita Semarang, Jumat 9 Mei 2025.
Hadir dalam pembukaan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin, Ketua Dekranasda Jateng Nawal Arafah Yasin, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Sadimin.
- Menag Nasrudin Ucapkan Selamat Terpilihnya Paus Leo XIV Sebagai Pemimpin Umat Katolik Dunia
- Tekun Tabung Rp1.000 Per Hari, Antarkan Warga Ambarawa Legiman Berangkat Haji 2025
- Dengan Teknologi, BRI Hadirkan Harapan Baru di Dunia Pendidikan 3T
- Ahmad Luthfi Minta Hiswana Migas Libatkan Koperasi Desa Merah Putih Salurkan LPG Subsidi 3 Kg
- Tercatat 31 Saham Melemah, Ada Antam, Jasa Marga, GOTO, dan Bank Jago
Fadli Zon mengapresiasi Pemprov Jateng yang mempersiapkan Pameran Kain Nusantara 2025 dengan baik.
Menurutnya, kegiatan yang mengenalkan berbagai koleksi pilihan museum se-Indonesia itu, merupakan bagian dari upaya pemajuan kebudayaan.
"Kami mengapresiasi dilaksanakannya pameran wastra kain tradisional nusantara di Museum Ranggawarsita. Ini adalah bagian dari pemajuan kebudayaan, apalagi kain tradisional wastra beragam sekali,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mendikbud Fadli Zo meresmikan fasilitas gedung baru di Museum Ranggwarsita, yakni Graha Ranggawarsita, The Wonderful Heritage of Central Java, dan Masterpiece of Ranggawarsita Museum.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Sadimin mengatakan, kegiatan Pameran Kain Nusantara akan berlangsung hingga 12 Mei 2025.
Sejumlah agenda memeriahkan pameran kain tersebut antara lain workshop membatik, malam sarasehan museum di Lawang Sewu, seminar tata kelola museum di Akpol, panggung ekspresi seni, expo dan fashion show dari SMK tata busana se-Jawa Tengah.
Sadimin mengatakan, kolaborasi antarmuseum seperti dalam pameran ini sangat penting, sebagai sarana promosi dan publikasi keanekaragaman dan kekayaan ragam karya wastra nusantara kepada masyarakat.
Pameran tersebut juga untuk meningkatkan eksistensi museum sebagai wisata edukasi yang menarik kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Dari sisi kelembagaan, juga dapat membangun harmonisasi dan konektivitas museum di Indonesia.
"Pengunjung ditargetkan sebanyak 6.000 orang, yang terdiri dari unsur pelajar, mahasiswa, dan kalangan masyarakat umum," kata Sadimin.
Sementara, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen merasa bangga dipercaya sebagai tuan rumah Pameran Kain Nusantara.
“Indonesia termasuk Jateng, memiliki kekayaan dan keragaman wastra nusantara yang harus terus dijaga,” katanya.
- IPPA Fest 2025 Jadi Ajang BRI Dukung Kreativitas Warga Binaan
- PSPP UNS Inisiasi Wisata Kampus Benteng Pancasila
- Sejarah Sistem Outsourcing di Indonesia
Selama ini, imbuh Taj Yasin, Pemprov Jateng terus berkomitmen melestarikan kebudayaan, dengan memperbaiki dan meng-update fasilitas museum, juga kebijakan penggunaan pakaian adat setiap Kamis bagi pegawai pemprov.
“Wastra nusantara tidak hanya menunjukkan identitas masing-masing daerah, tetapi ada filosofi dan nilai-nilai kehidupan. Pada motif batik tertentu misalnya, mengisyaratkan pesan 'alon-alon waton kelakon' atau pelan-pelan asal jadi,” ujar wagub Jateng.
Pada kesempatan itu, Gus Yasin bersama Fadli Zon mengunjungi stan-stan yang menampilan beragam koleksi kain, serta menyaksikan pelajar yang terampil mencanting, di stan Museum Batik Pekalongan. (-)