Tekun Tabung Rp1.000 Per Hari, Antarkan Warga Ambarawa Legiman Berangkat Haji 2025

SetyoNt - Jumat, 09 Mei 2025 22:33 WIB
Warga Glagah Ombo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Legiman, 66. (kanan) berpamitan saat akan berangkat haji 2025. (dok. kemenag)

Solo, Jatengaja.com - Berbagai jalan dilakukan umat Islam untuk bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci seperti dengan menabung. Hal ini dilakukan warga lingkungan Glagah Ombo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Legiman, 66.

Legiman bahkan rela menjadi pemulung barang bekas agar setiap hari bisa menabung Rp1.000. Hasil ketekunan tersebut akhirnya ia bisa berangkat menunaikan ibadah haji pada 2025.

Didampingi sang istri tercinta, Legiman berangkat haji dan tergabung dalam kelompk terbang (kloter) 35 Embarkasi Solo (SOC 35) akan diterbangkan ke Tanah Suci, Selasa, 11 Mei 2025.

“Saya mulai nabung sejak tahun 1986, seribu rupiah per hari,” ujar Legiman dilansir kemenag.go.id, Jumat 9 Mei 2025.

Kala itu, Legiman yang bekerja di Dinas Pekerjaan Umum dengan gaji hanya Rp18.000 per bulan. Menyadari uang belum cukup untuk bisa menabung Rp1.000 setiap hari, kemudiaan mencari tambahan menjdi pemulung barang bekas.

“Botol plastik, kardus, apa saja saya kumpulkan. Sebulan bisa dapat tambahan Rp20 ribu hingga Rp40 ribu, langsung saya tabung ke bank,” ujar pria yang kini dikaruniai tiga anak, tiga cucu, dan satu buyut ini.

Tahun 2012 menjadi titik balik. Saat mengecek saldo, ternyata tabungannya sudah mencapai Rp54 juta, sehingga cukup untuk biaya daftar haji dua orang. Ia pun meminta izin anak-anaknya untuk mendaftar bersama istrinya.

Namun, harapannya sempat terkendala karena sempat mengira biaya itu sudah mencakup seluruh kebutuhan haji. Ternyata masih ada biaya pelunasan. Tak patah semangat, Legiman terus melanjutkan rutinitas menabung dan mengumpulkan barang bekas untuk mencukupi kekurangan.

Dari KUA setempat, ia diberi tahu bahwa estimasi keberangkatannya adalah tahun 2026. Tapi beberapa bulan lalu, saat mengecek ulang, ia mendapat kabar bahwa akan berangkat tahun 2025.

“Saya langsung sujud syukur. Nggak nyangka secepat ini. Rasanya kayak mimpi,” ucap Legiman dengan mata berkaca-kaca.

Kini, dengan tas koper di tangan dan doa keluarga yang mengiringi, Legiman dan istri membuktikan bahwa ibadah haji bukan hanya milik orang berada. Dengan niat tulus, kesabaran luar biasa, dan kerja keras yang tidak mengenal lelah, sepasang suami istri tukang sampah itu telah menjadi tamu Allah.

“Yang penting yakin, jangan menyerah. Allah pasti buka jalan,” pesan Legiman sebelum berangkat ke embarkasi Donohudan, Boyolali. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS