Jelang Lebaran, Digelar Pangan Murah di Solo Beras Rp10.000 Per Kg
Solo, Jatengaja.com - Guna stabilkan harga pangan menjelang Idulfitri 1444H/2023, Dinas Ketahanan Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah mengadakan gerakan pangan murah.
Kegiatan bertajuk Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan menjual kebutuhan pangan di bawah harga pasar diselenggarakan di Lapangan Mojosongo, Solo, Kamis (13/4/2023).
Penyelenggara menyediakan stok beras delapan ton dari Gapoktan, BUMP, BUMN, BUMD, stok telur 800 kg, bawang merah 300 kg, bawang putih 200 kg, gula pasir 600 kg, cabai 250 kg, dan minyak goreng 160 dus.
- Kenang Kartini, Rembang Gelar Lomba Karawitan dan Membantik
- Disejajarkan dengan Narkoba di RUU Kesehatan, Tembakau Bisa Dipersepsikan Ilegal
- Kronologi Kredit Macet di Bank OCBC NISP oleh Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia
- Gagal, Mediasi Kredit Macet Bank OCBC NISP Rp 232 Miliar terhadap Susilo Wonowidjojo
- 866 Pejabat Fungsional Pemprov Jateng Harus Tandatangani Pakta Integrasi, Ganjar Tak Setuju Check Out
Ada gerakan pangan murah ini, Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen mengimbau masyarakat tidak perlu panik dalam membeli kebutuhan pangan menjelang Lebaran, utamanya minyak goreng.
“Keterangan dari beberapa penjaga stan, ternyata mereka memiliki stok minyak goreng banyak.Ada yang mencapai 3.000 karton dan lebih dari 1.000 karton,” katanya saat meninjau GNPIP di Solo dilansir dari jatengprov.go.id.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Dyah Lukisari mengatakan, kegiatan itu diikuti 20 pelaku stan pangan, dari Boyolali, Karanganyar, dan Surakarta.
“Dengan kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok saat ini, tentu saja kegiatan Gerakan Pangan Murah akan sangat membantu,” kata Dyah.
Daftar harga pangan dalam kegiatan itu adalah beras medium Rp10.000-11.000/kg, bawang merah Rp27.000/kg, bawang putih Rp27.000/kg, telur ayam ras Rp24.000/kg, cabai rawit merah.
Cabai merah keriting Rp25.000/kg, daging ayam Rp26.000/ekor, daging sapi beku Rp105.000/kg, gula pasir Rp13.000/kg, Minyak Kita Rp13.000-14.000/ liter, dan minyak goreng merek lainnya Rp17.000-19.000/liter.
Sementara, Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia, Arief Prasetyo Adi mengajak semua masyarakat untuk menjaga ekosistem dalam pangan. Tidak harus murah di hilir, tapi juga menjaga di hulu. Badan Pangan Nasional punya tugas salah satunya stabilisasi dan ketersediaan.
“Misalnya kita harus siapkan harga yang baik untuk petani, peternak, sehingga petani dan peternak tetap ingin melakukan tanam maupun ternak. Sehingga cost-nya harus diatur,” kata dia.
Warga Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Anastasia mengatakan, kegiatan saat ini sangat membantunya dalam memenuhi kebutuhan. Karena uangnya bisa untuk kebutuhan yang lain.
“Rencana untuk kebutuhan pribadi, juga untuk kebutuhan Lebaran juga. Beli beras biasanya Rp12 ribu-12.500 per kg. Ini satu plastik Rp50 ribu per 5kg ada selisih harga Rp2,500 per kg bisa hemat,” ujarnya. (-)