866 Pejabat Fungsional Pemprov Jateng Harus Tandatangani Pakta Integrasi, Ganjar Tak Setuju Check Out
Semarang, Jatengaja.com - Sebanyak 866 pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang dilantik diharuskan menandatangani pakta integritas yakni setia kepada NKRI, Undang-undang Dasar 45, dan Pancasila itu harga mati.
Pejabat fungsional Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tangah yang dilantik terdiri atas 509 Aparatur Sipil Negera (ASN) dan 357 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pelantikan 866 pejabat fungsional kesehatan, guru, dan teknis dilakukan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (12/4/2023).
- Kasus Penyalahgunaan QRIS di Tempat Ibadah, Ini Imbauan BI
- Telah Kantongi Pernyataan Efektif Dari OJK, Ini Harga IPO Merdeka Battery Materials
- BRI Bagikan Dividen Rp34,89 Triliun
- Rumah Zakat Bagikan Doorprize Al-Qur’an di Masjid At-Taqwa Ngawen
- Kepemilikan Saham Tetap Besar, Bukti Tingginya Kepercayaan Softbank Terhadap Prospek GOTO
Gubernur Jateng menyatakan kepada 866 pejabat fungsional yang tidak setuju menandatangi pakta integris dipersilahkan keluar.
“Kalau tak setuju silakan check out, kalau setuju silakan kembangkan prestasimu. Kalau itu nanti saya temukan, maka akan saya ambil tindakan. Jangan setiap melayani selalu berharap kompensasi dari masyarakat, sehingga yang terjadi mempersulit,” katanya.
Kepada pejabat fungsional yang sudah dilantik, Ganjar berpesan agar bekerja optimal dalam melayani masyarakat.
Mereka sebagai bemper Pemprov Jateng yang berada di paling depan supaya bisa melayani dengan mudah, murah, cepat.
“Saya minta untuk belajar senyum. Sedikit-sedikit senyum, bukan kayak orang sakit gigi mbesengut gitu. Insyaallah masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang baik,” ujarnya.
Gubernur dua periode itu mengatakan bahwa hingga tahun kesepuluh memimpin Jateng kineras ASN semakin membaik setiap harinya.
Menurutnya, ASN kini semakin tulus dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa meminta atau menerima imbalan dalam bentuk apa pun yang melanggar aturan.
"Ini tahun kesepuluh saya di Jawa Tengah, rasanya makin hari makin baik dan mereka makin pede untuk tidak menerima gratifikasi. Jadi mereka sudah biasa mengatakan tidak, terima kasih, tugas kami hanya melayani. Itu sebuah nilai yang sangat penting. Saya senang kawan-kawan selalu melakukan inovasi termasuk inovasi dalam pelayanan publik,” kata Ganjar. (-)