Intip 10 Negara Terbersih di Dunia 2025, Ada Estonia, Inggris, Jerman , dan Swiss
Jatengaja.com – Sepuluh negara ini berhasil dinobatkan sebagai kota terbersih di dunia tahun 2025 berdasarkan peringkat Environmental Performance Index (EPI), versi Conde Nast Traveller.
Ke-10 negara ini dinobatkan sebagai destinasi terbersih di dunia, sehingga cocok bagi para pelancong yang menginginkan petualangan disertai udara segar dan hati yang tenang.
- Jateng Jalin Kerja Sama dengan Provinsi Kepri, Lampung, dan Maluku Utara, Nilainya Capai Rp2,1 Triliun
- BI Jateng Kembali Gelar Event Rupiah Borobudur Playon 2025, Target 4.000 Peserta
- Kebahagiaan Iduladha Bersama LAZiS Jateng untuk 10.000 Penerima Manfaat
- Warga Sayung Demak Akan Gelar Istighosah Sebagai Upaya Batin Atasi Banjir Rob
- Peringati World Book Day 2025, BI Jateng Gelar Bedah Buku Karya Rektor Universitas Hasanuddin
Berikut daftar 10 negara paling bersih dan ramah lingkungan di dunia tahun 2025 dilansir dari Trenasia.com jaringan Jatengaja.com yang melansir Aviation A2Z.
1. Estonia
Dengan skor EPI 75,3, Estonia menempati posisi terdsir epan secara global berkat luasnya kawasan hutan dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Negara ini secara efisien memanfaatkan bioenergi dan telah meningkatkan kualitas udara serta air melalui kebijakan lingkungan yang terfokus.
Negara ini mencatat penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 40% dalam satu dekade terakhir, berkat peralihan strategis dari pembangkit listrik berbasis serpih minyak ke sumber energi terbarukan seperti tenaga angin, surya, dan biomassa.
Pendekatan digital Estonia juga diterapkan dalam pemantauan lingkungan, dengan memanfaatkan teknologi canggih untuk memantau kualitas udara dan mengelola sumber daya alam secara efisien. Namun, Estonia menghadapi tantangan terkait deforestasi akibat produksi energi biomassa, yang menimbulkan ketegangan antara target energi terbarukan dan upaya pelestarian hutan.
2. Luksemburg
Luksemburg meraih skor tinggi (EPI 75) dalam pengurangan emisi, energi terbarukan, dan sistem pengelolaan limbah yang efisien. Infrastruktur transportasi ramah lingkungannya yang maju turut mendukung terciptanya kawasan perkotaan yang lebih bersih.
Luksemburg telah menerapkan kebijakan menyeluruh yang mencakup kualitas udara, pengelolaan limbah, dan adopsi energi terbarukan.
Sejak tahun 2020, negara ini menyediakan transportasi umum gratis secara nasional, langkah yang secara signifikan menurunkan emisi karbon dari kendaraan pribadi. Komitmennya terhadap kesehatan lingkungan tercermin dari upaya menjaga standar tinggi kualitas udara dan air, sekaligus mengelola aktivitas industri dengan penuh tanggung jawab.
Investasi Luksemburg dalam teknologi ramah lingkungan dan keuangan berkelanjutan menjadikannya salah satu pemimpin inovasi lingkungan di Eropa.
3. Jerman
Jerman telah menempatkan dirinya sebagai pemimpin global dalam kebijakan lingkungan dan transisi menuju energi terbarukan, melalui program ambisius Energiewende yang mengubah lanskap energi nasional, dengan skor EP 74,7.
Negara ini telah menginvestasikan dana besar pada pengembangan tenaga angin dan surya. Pendekatan Jerman terhadap pengelolaan limbah, dengan sistem daur ulang yang menyeluruh dan penerapan prinsip ekonomi sirkular, menjadi panutan bagi banyak negara.
Program edukasi lingkungan serta kampanye kesadaran publik di Jerman juga berhasil membentuk budaya berkelanjutan yang tertanam dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.
4. Finlandia
Keunggulan lingkungan Finlandia berasal dari kedekatannya yang erat dengan alam serta pendekatan menyeluruh terhadap keberlanjutan. Lebih dari 70% wilayah negara ini terdiri dari hutan yang dikelola secara berkelanjutan, berperan penting sebagai penyerap karbon.
Inisiatif ekonomi sirkular Finlandia telah membawa perubahan besar dalam pengelolaan limbah, dengan target ambisius untuk pengurangan sampah dan peningkatan daur ulang.
Finlandia berada di posisi keempat dengan skor EPI 73,7 pada tahun 2024. Komitmen Finlandia terhadap energi bersih tercermin dari investasi besar dalam bioenergi, tenaga air, serta teknologi baru yang sedang berkembang.
5. Inggris
Inggris telah berhasil menurunkan emisi karbon secara signifikan dalam satu dekade terakhir. Inisiatif ramah lingkungannya mencakup pengembangan energi angin, peningkatan upaya daur ulang, dan perluasan ruang terbuka hijau publik.
Dengan skor EPI 72,7, Inggris telah menunjukkan kemajuan luar biasa dalam kinerja lingkungan, terutama dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dan beralih ke sumber energi terbarukan.
Negara ini mencatat pencapaian besar dalam pembangkit listrik tenaga angin, di mana ladang angin lepas pantai memberikan kontribusi signifikan bagi jaringan energi nasional.
Upaya mitigasi perubahan iklim dilakukan secara menyeluruh, dengan anggaran karbon yang mengikat secara hukum dan target net-zero yang ambisius. Inisiatif kesehatan lingkungan difokuskan pada peningkatan kualitas udara, khususnya di wilayah perkotaan, serta strategi pengelolaan limbah yang komprehensif.
6. Swedia
Swedia sukses mendapat skor 70,5 dalam penilaian EPI. Energi bersih Swedia sebagian besar berasal dari tenaga air dan angin. Pengendalian polusi yang ketat serta inovasi dalam solusi lingkungan menjadikannya salah satu negara terbersih di dunia.
Swedia telah lama dikenal sebagai pelopor dalam bidang lingkungan, dengan kebijakan menyeluruh yang mencakup perubahan iklim, pelestarian keanekaragaman hayati, dan pembangunan berkelanjutan.
Sektor energi terbarukan di Swedia, terutama tenaga air dan bioenergy, memenuhi sebagian besar kebutuhan listrik nasional. Pendekatannya dalam pengelolaan limbah mencakup program inovatif konversi limbah menjadi energi serta sistem daur ulang yang luas.
Standar kesehatan lingkungan di Swedia sangat tinggi, dengan kualitas udara dan air yang terjaga melalui regulasi ketat dan pemantauan berkelanjutan.
7. Norwegia
Memiliki skor EPI 70, Norwegia memadukan kekayaan sumber daya alam dengan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, menciptakan model pembangunan berkelanjutan yang unik. Hampir seluruh kebutuhan listrik domestik dipenuhi oleh pembangkit listrik tenaga air, sekaligus menjaga ekosistem fjord tetap alami.
Dana kekayaan negara Norwegia yang berasal dari pendapatan minyak kini semakin difokuskan pada investasi berkelanjutan dan pengalihan dana dari perusahaan berbasis bahan bakar fosil.
Upaya pelestarian keanekaragaman hayatinya mencakup kawasan lindung yang luas, meliputi pegunungan, hutan, dan wilayah laut. Inisiatif kesehatan lingkungan Norwegia berhasil menjaga standar tinggi kualitas udara dan air meskipun terdapat aktivitas industri.
8. Austria
Dengan skor EPI 69,0, Austria telah mengukuhkan posisinya sebagai pelopor dalam pariwisata berkelanjutan dan energi terbarukan, dengan kebijakan menyeluruh yang menanggapi tantangan lingkungan di berbagai sektor.
Komitmennya terhadap pembangkit listrik tenaga air dan teknologi energi terbarukan yang terus berkembang berhasil mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus menjaga ketahanan energi.
Pendekatan Austria terhadap pertanian berkelanjutan mencakup pengembangan pertanian organik serta pelestarian keanekaragaman hayati di wilayah pedesaan.
Standar kesehatan lingkungan di negara ini sangat tinggi, dengan kualitas udara dan air yang terjaga berkat kerangka regulasi yang efektif.
9. Swiss
Dikenal dengan lanskap alaminya yang masih terjaga, Swiss memiliki sistem pengelolaan limbah dan pengolahan air yang kuat. Negara ini juga menyediakan akses luas terhadap teknologi dan layanan ramah lingkungan.
Dengan memperoleh skor EPI 68, keunggulan lingkungan Swiss mencerminkan komitmennya dalam menjaga kelestarian kawasan Alpen yang masih alami, sembari mempertahankan standar hidup yang tinggi.
Negara ini telah menerapkan kebijakan iklim yang menyeluruh, seperti mekanisme penetapan harga karbon dan investasi pada energi terbarukan. Inisiatif kesehatan lingkungannya memastikan kualitas udara dan air tetap tinggi melalui regulasi ketat dan pemantauan yang berkesinambungan.
Sistem pengelolaan limbah di Swiss termasuk yang paling efisien di dunia, dengan penerapan teknologi daur ulang canggih dan program pengolahan limbah menjadi energi.
10. Denmark
Denmark melengkapi daftar 10 besar berkat pendekatannya yang menyeluruh terhadap keberlanjutan lingkungan dan peran kepemimpinannya dalam energi terbarukan, dengan EPI 67,9.
Negara ini mencatat keberhasilan luar biasa dalam pembangkit listrik tenaga angin, dengan turbin angin yang menyuplai sebagian besar kebutuhan listrik nasional.
Dalam perencanaan kota berkelanjutan, Denmark mengedepankan infrastruktur bersepeda yang luas dan standar bangunan hijau. Inisiatif kesehatan lingkungannya difokuskan pada menjaga kualitas udara dan air yang tinggi, serta pengelolaan aktivitas pertanian dan industri secara bertanggung jawab.
Sistem pengelolaan limbah di Denmark menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan memanfaatkan teknologi daur ulang yang inovatif. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 15 Jun 2025