Ingin Sekolah Gratis, SMK Negeri Jateng Buka Pendaftaran untuk 777 Siswa

SetyoNt - Senin, 26 Februari 2024 16:31 WIB
Ingin Sekolah Gratis, SMK Negeri Jateng Buka Pendaftaran untuk 777 Siswa (Jatengaja.com/dok. Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Ingin sekolah gratis, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) membuka pendaftaran peserta didik baru SMK Negeri Jateng boarding dan semi boarding.

SMK Negeri Jateng boarding dan semi Boarding merupakan program beasiswa pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemprov Jateng dipruntukan bagi warga kurang mampu.

Sekolah ini dikhususkan bagi lulus SMP/MTs sederajat dengan usia maksimal 21 tahun per tanggal 17 Juli 2024 yang berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu.

Pendaftaran dibuka hingga 19 Maret 2024 mendatang, dengan total siswa yang akan diterima sebanyak 777 siswa.

“Kami akan menerima peserta didik baru sebanyak 777 siswa yang akan dibagi tiga SMK boarding dan 15 SMK semi boarding,” kata Penjabat Gubernur Jateng, Nana Sudjana akhir pekan lalu.

Tiga SMK Boarding meliputi: SMK Negeri Jateng di Semarang, Pati dan Purbalingga.

Sedangkan 15 SMK Semi Boarding adalah, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Jepon, SMKN 1 Wirosari, SMKN 1 Kedawung, SMKN 2 Wonogiri, SMK N 1 Tulung, SMKN 1 Demak, SMKN 1 Randudongkal, SMKN 1 Purworejo, SMK N 1 Alian, SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan, SMKN 1 Kalibagor, SMKN 2 Cilacap, dan SMKN 1 Tonjong.

Penjabat Gubernur Jateng Nana menegaskan, siswa yang menempuh pendidikan di SMK Negeri boarding dan SMK semi boarding tidak dipungut biaya. Mulai dari seluruh proses pendaftaran, biaya pendidikan, hingga gratis biaya hidup bagi siswa yang diasramakan atau boarding.

“Pemprov Jateng berkomitmen memperkuat program pendidikan vokasi di SMK, termasuk di SMK negeri Jateng boarding dan semi boarding. Di samping untuk memutus rantai kemiskinan, juga bertujuan untuk menunjang kebutuhan sumber daya manusia,” ujarnya.

Nana menambahkan penguatan program pendidikan vokasi juga didasari banyak masukan dari perusahaan, bahwa sumber daya manusia Jateng masih perlu ditingkatkan keterampilannya.

“Berharap, dengan penguatan pendidikan vokasi, akan menjadi solusi untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten, sesuai kebutuhan industri,” harapnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS