Hingga November 2023, Populasi Kendaraan Listrik di Jateng Capai 3.500 Unit
Solo, Jatengaja.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mendukung penuh upaya transisi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak ke listrik untuk menurunkan emisi karbon dioksida dan mewujudkan green energy.
Hingga November 2023, populasi kendaraan listrik di Jawa Tengah (Jateng) mencapai 3.500 unit, dengan rinciannya, sebanyak 568 unit kendaraan roda empat, sisanya 2.932 adalah roda dua.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana menyatakan berkomitmen menurunkan emisi dengan kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
- Dekatkan ke Konsumen, Modena Buka Home Center Ketiga di Kota Semarang
- Pertamina Gelar MyPertamina Hero Riders Bagi Rider Ojol, Berhadiah Sepeda Motor
- Indosat Ooredoo Hutchison Berkolaborasi dengan Asianet, dan MNC Play Hadirkan Digital Kelas Dunia
- BI Proyeksikan Perekonomian Jateng Hingga Akhir 2023 Tumbuh 4,5%-5,3%
- Catat Ya , 7 Manfaat Nanas Bagi Kesehatan
“Masyarakat kita sudah mulai sadar. Ke depan penggunaan kendaraan listrik akan semakin tinggi,” katanya pada Kegiatan Festival Motor Listrik 2023 di Kota Solo, Minggu, 3 Desember 2023.
Lebih lanjut Nana menyatakan, komitmen yang dilakukan Pemprov Jateng dalam mendukung pertumbuhan motor listrik dengan mendorong industri mesin kendaraan listrik dan baterai di Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri Kendal.
Selain itu, memfasilitasi tumbuhnya konversi motor BBM ke listrik yang tersertifikasi sekaligus melaksanakan uji tipe, serta mendorong pertumbuhan after sales services di seluruh wilayah Jawa Tengah. Serta menyiapkan tenaga terampil/terlatih melalui pendayagunaan sekolah vokasi dan SMK.
Diakui Nana, transisi penggunaan kendaraan BBM ke listrik, masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti biaya konversi yang masih dianggap mahal masyarakat, titik-titik stasiun charging kendaraan, dan ketersediaan bengkel konversi yang tersertifikasi.
“Untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik perlu digenjot sosialisasi kepada masyarakat,” tandasnya.
Raja Mangkunegara X Solo, Bhre Sudjiwo dalam kesempatan sama menyatakan memang masih perlu digencarkan sosial penggunaan kendaraan listrik kepada masyarakat.
Ia mencontohkan, sebelumnya tidak mengetahui ada program dari Kementerian ESDM untuk mengkonversi kendaraan motor BBM ke listrik. Maka ketika mengetahuinya akan mengkonversi motor BBM ke listrik.
“Kita semua punya tanggungjawab untuk menjaga dan memelihara lingkungan yang lebih baik. Harapan ke depannya mencapai pembangunan berkelanjutan,” ujarnya. (-)