Harga Mahal, Pemprov Jateng Gandeng Kadin Atasi Distribusi Cabai

Sulistya - Rabu, 10 Agustus 2022 19:06 WIB
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah untuk menyelesaikan persoalan harga cabai. (dok/Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com – Sejak beberapa waktu terakhir, harga cabai di pasaran mengalami lonjakan yang signifikan. Hingga saat ini, harga cabai di pasaran masih relatif mahal.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan, komoditas cabai saat ini disinyalir terlalu banyak middle man atau perantara yang panjang sehingga harga menjadi tinggi di pasaran. Atas dasar itulah, Pemerintah Jawa Tengah menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah untuk menyelesaikan persoalan harga cabai.

"Itu bagian yang mustinya nanti bisa mendapatkan masukan dari mereka karena banyak sekali pedagang perantaranya yang panjang, mungkin kalau itu pendek, rasanya pengendalian akan lebih mudah karena pengambil untungnya tidak terlalu banyak," kata gubernur usai menghadiri Pelantikan Pengurus Kadin Jawa Tengah di Majapahit Convention Ballroom, Rabu (10/8/2022).

Menurut gubernur, pihaknya mendapat informasi bila middle man atau perantara dalam distribusi cabai bisa mencapai lima lapis. Hal itu dinilai terlalu panjang, sehingga harus dipangkas agar alur distribusi lebih pendek.

"Kalau perantara bisa diturunkan menjadi dua dengan digitalisasi dengan melihat market potensial yang ada, lalu bisa menemukan antara petani dengan pedagang atau pembeli nantinya lebih dekat lagi. Dengan tidak banyak perantara mungkin itu membantu," ujarnya.

Dirinya meminta, masyarakat mulai menggunakan cabai olahan. Misalnya cabai kering atau lainnya. Begitu juga dengan bawang yang bisa diolah menjadi bentuk pasta.

Dikatakan, pengurus baru Kadin Jawa Tengah langsung mendapatkan tantangan yang konkret. Bagaimana stabilisasi ekonomi dan perdagangan hidup lagi sehingga dapat bangkit dari keterpurukan. Dia meminta pengurus Kadin segera melakukan review pada sektor-sektor dan subsektor tertentu bahkan sampai pada kebijakan versi pengusaha atau versi Kadin. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS