Brebes, Jatengaja.com - Ulama asal Solo, Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf berharap kegiatan Jateng Bersholawat tetap digelar oleh gubernur Jawa Tengah terpilih mendatang.

Pasalnya, menurut Habib Syech dengan adanya acara Jateng Bersholawat yang selama ini digelar rutin oleh Gubernur Ganjar Pranowo membuat kondisi Jateng tetap damai.

“Pengganti beliau Pak Ganjar harus meneruskan Jateng Bersholawat. Nek ora, rasah dipilih (kalau tidak, tidak usah dipilih),” katanya pada Jateng Bersholawat di halaman kantor Bupati Brebes, Jumat 18 Agustus 2003 malam.

• Polda Jateng Tanam Ribuan Batang Pohon di Gunungpati Kota Semarang
• Respek, Bank Mandiri Group Persembahkan Apresiasi buat Anggota Paskibraka Tingkat Pusat
• Komitmen PLNE Rampungkan Proyek Strategis Nasional PLTMG 40MW
• Wali Kota Semarang Luncurkan Program Melon Mas, Ajak Milenial Ikut Tangani Stunting
• Personel Brimob Terlatih Polda Jateng Kawal Melekat Delegasi VIP AEM di Semarang

Acara Jateng Bersholawat diikuti Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen bersama ribuan orang yang datang dari wilayah Brebes serta sekitarnya.

Lanjut Habib Syech menyatakan dengan sholawat, menjadi salah satu yang membuat pembangunan sukses di Jateng.

“Dengan sholawat, Jateng selamat, tenang dan damai. Gara-gara sholawat semua bisa menjalankan tugasnya dengan selamat, rejeki mendekat dan maksiat minggat. Sekali lagi terima kasih untuk Pak Ganjar dan Gus Yasin, yang telah memfasilitasi Jateng Bersalawat selama ini,” ujarnya.

Kepada Ganjar Pranowo yang akan purna tugas sebagai gubernur Jateng pada 5 September mendatang, Habib Syech berharap tetap menggaungkan sholawat ke seluruh Indonesia.

“Kami mewakili ulama dan masyarakat Jateng mengucapkan terima kasih karena Pak Ganjar telah memfasilitasi sholawat di seluruh Jateng. Semoga bisa melanjutkan dan membuat Indonesia Bersholawat,” harap Habib Syech.

Sementara, Ganjar dalam sambutannya berpamitan kepada masyarakat Brebes dan seluruh masyarakat Jateng atas dukungan yang diberikan selama selama memimpin Jateng.

“Saya meminta maaf jika ada kesalahan selama 10 tahun memimpin Jateng. Selama 10 tahun kami mencoba menyelesaikan persoalan satu persatu,” ujarnya.

Terkait Jateng Bersholawat, Ganjar mengatakan harus tetap berlanjut. Siapapun pemimpinnya nanti, gelaran Jateng Bersalawat diharapkan tetap lestari.

"Banyak ulama menyampaikan ke saya, kalau sudah pensiun Jateng Bersholawat itu masih atau mboten. Saya akan titipkan pada Pj gubernur dan gubernur terpilih nanti, agar Jateng Bersholawat terus berlanjut,” katanya. (-)