Gus Yasin Minta Santri Kreatif Produk Tulisan Agar Syiar Islam Tersebar dan Bisa Mudah Dipahami
Semarang, Jatengaja.com - Para santri diminta lebih kreatif memproduksi tulisan, karena melalui tulisan yang menarik, bisa menjadi salah satu cara agar syiar Islam lebih luas tersebar dan bisa mudah dipahami.
Hal itu disampaikannya Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen saat menghadiri acara Gerakan Santri Menulis di Universitas Semarang (UMS), Jumat (31/3/2023).
Gerakan Santri Menulis diikuti santri beberapa pondok pesantren yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut adalah Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Al Madinah, dan Al Itqon.
- Gegara Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia, Menparekraf Taksir Kerugian Capai Rp3,7 Triliun
- Gegara Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan Kota Semarang 2022 Naik Jadi 4,5%
- Optimalkan Channel Digital, Bank Mandiri Gandeng Prudential Indonesia Percepat Pembayaran Klaim Nasabah
- Aplikiasi SIRINDU Inovasi RSWN Pemkot Semarang Raih Penghargaan Top 5 Pelayanan Publik
- PGN Gandeng UNNES Wujudkan Ketahanan Pangan Di Tambakrejo Kota Semarang
Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, menuturkan, budaya menulis di lingkungan pesantren, sangat bagus. Namun, kurang bisa diterima masyarakat, karena lebih banyak menggunakan bahasa arab dan istilah-istilah pesantren yang tidak familiar.
“Saya yakin bahwa ilmu atau literasi Islam selaras dengan zaman. Akan tetapi, memang perlu dimodifikasi artinya penyajiannya, bukan hukumnya. Bagaimana bisa dianggap renyah, bisa dianggap enak, mudah dipahami oleh masyarakat,” ujarnya.
Gus Yasin, sapaan Wagub Jateng menyambut positif Gerakan Santri Menulis karena ada dua manfaat yang bisa diambil dari kegiatan santri menulis.
Pertama yang terbiasa menulis ilmu pengetahuannya akan berkembang. Kedua, ketika belajar menulis santri pasti akan memiliki kepandaian, kepiawaian dalam hal menulis.
Lebih jauh Gus Yasin meminta, agar para santri yang sudah mahir nantinya kreatif menulis, dalam merespon persoalan-persoalan umat, dengan gaya tulisan yang menyesuaikan zaman.
“Agar hasil pemikiran santri muda dari Jateng, dapat lebih mudah dicerna dan dipahami masyarakat,” harap Wagub Jateng. (-)