Gelar CJIBF, 34 Investor Siap Investasi Senilai Total Rp5 Triliun di Jawa Tengah
Semarang, Jatengaja.com - Sebanyak 34 investor siap untuk menanamkan investasinya di Jawa Tengah dalam ajang Central Java Investment Business Forum (CJIBF) tahun 2025.
Para investor tersebut sudah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah daerah di Jawa Tengah sebagai tujuan investasi tersebut dengan nilai mencapai Rp5 triliun.
Hal ini dikatakan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi disela gelaran CJIBF yang berlangsung di Hotel Padma, Kota Semarang, Selasa 4 November 2025.
- LinkUMKM BRI Jadi Solusi UMKM Tumbuh, Go Digital, dan Naik Kelas
- Pemprov Jateng dan Pertamina Pasok 4.500 Tabung LPG 3 Kg di Wilayah Banjir Kota Semarang
- Legalitas Sumur Minyak Jadi Harapan Baru Ekonomi Daerah
- Kolaborasi BRI dan Koperasi Merah Putih Hidupkan Ekonomi Padang Mantinggi
- Nova Arianto Tetapkan 21 Pemain Indonesia untuk Piala Dunia U-17 tahun 2025 di Qatar
CJIBF merupakan agenda rutin yang digelar oleh Pemprov Jateng berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng. Tema CJIBF kali ini adalah "Promoting Central Java's Investment Opportunity in Renewable Energy and Downstream Food Industry".
“Kita mengadakan CJIBF yang sudah kesekian kalinya. Hari ini juga dilakukan beberapa MoU (memorandum of understanding atau nota kesepahaman) yang minat terkait investasi di wilayah Jawa Tengah,” kata Ahmad Luthfi.
CJIBF ini diikuti oleh perwakilan dari beberapa kedutaan besar seperti Duta Besar Pakistan dan Zimbabwe, para investor, dan kepala daerah.
Luthfi menjelaskan, investasi merupakan salah satu kekuatan untuk membangun sebuah daerah, sehingga terus digenjot Pemprov Jawa Tengah.
Hasilnya, realisasi investasi di Jawa Tengah sampai triwulan III tahun 2025 mencapai Rp66,13 triliun. Jumlah tersebut didominasi oleh penanaman modal asing (PMA).
“Berharap melalui CJIBF akan lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Jawa Tengah. Dengan begitu, mampu menyerap banyak tenaga kerja,” harap gubernur Jateng.
Sementara, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Sakina Rosellasari, menjelaskan sudah ada 34 pelaku usaha yang akan melakukan pertemuan dengan bupati/wali kota untuk membahas mengenai penanaman investasinya.
Sejumlah jenis investasi yang dibahas di antaranya mengenai hilirisasi pertanian, perikanan, renewable energy, pengolahan sampah, industri pariwisata, dan lainnya" jelasnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra mengatakan, Pemprov Jateng dan Bank Indonesia selalu berkolaborasi untuk menarik investasi.
“Secara umum CJIBF sangat efektif dalam mendongkrak investasi ke Jawa Tengah. Sebab, CJIBF ini menjadi ajang bertemunya para investor dengan pemerintah kabupaten/kota yang punya proyek investasi,” ujarnya.
- Mensos Sebut Telah Kucurkan Bantuan Rp4 Miliar untuk Korban Banjir di Kota Semarang dan Pati
- Atasi Banjir, Pemprov Jateng Akan Tambah Satu Pesawat Operasi Modifikasi Cuaca
- Sebelum Whoosh, Ternyata Sudah Ada Proyek Kereta Cepat Era Soeharto Tapi Kandas
Gelaran kali ini juga menjadi puncak acara dari kegiatan Investment Challenge 2025 yang menjadi bagian dari perhelatan CJIBF tahun ini.
Ada empat pemenang proposal Investment Challenge 2025. Juara pertama diraih oleh Kabupaten Grobogan dengan proposal Pemanfaatan Limbah Pertanian menjadi Biomassa.
Juara kedua ditempati oleh Kabupaten Demak dengan Pengolahan Sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel); Juara ketiga diraih oleh Kabupaten Brebes dengan Pergudangan dan Industri Pengolahan Garam, dan Juara keempat diraih Kabupaten Pati dengan pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF). (-)
