Gaspol 12 Rembang Kembalikan 157 Anak Putus Sekolah Lanjutkan Pendidikan
Rembang, Jatengaja.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui program Gerakan Ayo Sekolah Pol 12 Tahun (Gaspol 12) memberikan bantuan kepada ratusan anak putus sekolah.
Sebanyak 157 orang anak putus sekolah itu menerima bantuan sosial khusus anak tidak sekolah (ATS) dari program Gaspol 12. Mereka berasal dari enam kecamatan.
Para anak putus sekolah yang berhasil dikembalikan untuk melanjutkan pendidikannya terdiri atas tujuh orang siswa SD/MI/paket A, 71 orang siswa SMP/MTS/paket B, dan 79 orang siswa SMA/MA/paket C.
- Yang Lagi Viral Es Krim Mixue, Kok Bisa Dijual Murah Mulai Rp8 Ribuan?
- Dijuluki Malaikat Pencabut Ruko Kosong, Berikut Perjalanan Es Krim Mixue Sejak 1997
- Puluhan Orang Terdampak Banjir Meteseh Semarang Dievakuasi
- 1.442 Mahasiswa Ikuti Kompetisi Innovillage
- AS, Jepang, dan Tiongkok Jadi Penyumbang Besar Ekspor Jateng Pada November 2022
Wakil Bupati (Wabup) Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ menyampaikan apresiasi kepada tim Gaspol 12, yang telah berhasil membujuk 157 orang anak dari 1.477 orang anak tidak sekolah, dari enam kecamatan yakni Kecamatan Sumber, Pancur, Pamotan, Kragan, Sarang, dan Sedan.
“Ini sudah luar biasa di tengah tantangan masih adanya pandemi Covid-19. Penyebab paling banyak anak putus sekolah, karena ekonomi. Kalau masalahnya ekonomi, ada bantuan, meskipun tidak banyak, kami komitmen untuk membantu. Kalau masalah lain, kita membuka ruang diskusi,” katanya dilansir dari jatengprov.go.id, Minggu (8/1)..
Nominal bantuan sosial yang diberikan, lanjut Wabup Rembang untuk melanjutkan sekolah di tingkat SD sebesar Rp500 ribu, SMP sederajat sebesar Rp600 ribu, dan SMA/SMK sederajat sebesar Rp800ribu.
“Total anggaran bantuan sosial khusus anak tidak sekolah (ATS) sebesar Rp109.300.000,” ujarnya.
Menurut Wagub Rembang alasan masih banyak anak yang belum mau kembali bersekolah, karena mereka sudah bekerja dan ada yang memilih masuk pondok pesantren, meninggalkan sekolah formal.
“Bagi anak bekerja dan masih usia sekolah,kita sarankan ke PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), sehingga tidak menyita waktu karena tidak seperti sekolah formal,” katanya.
Penerima bantuan warga Desa Jeruk, Kecamatan Pancur, Ahmad Ridwan Ansori, mengaku bersyukur bisa kembali bersekolah, setelah berhenti karena orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi.
Ketika ada tim GASPol 12 yang datang ke rumahnya untuk menawarkan bantuan dan memintanya melanjutkan ke SMA sederajat langsung menyanggupinya.
“Alhamdulillah terbantu untuk biaya transpor dan operasional sekolah. Putus sekolah satu tahun karena ada Covid-19, ekonomi keluarga terganggu. Kemarin sekolah di SMPN 2 Pancur, dan sekarang di SMK 2 Rembang,” tuturnya. (-)