Ganjar Sebut Wartawan Miliki Peran Penting Tentukan Warna Rumah Bernama Indonesia

SetyoNt - Rabu, 24 Agustus 2022 17:40 WIB
Ganjar Sebut Wartawan Miliki Peran Penting Tentukan Warna Rumah Bernama Indonesia (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Wartawan memiliki peran penting dalam memberikan warna bagi rumah bernama Indonesia. Keakuratan dan kredibilitas wartawan dalam memberikan informasi menjadi ujung tombak perwujudan spirit nasionalisme dan patriotisme.

“Warna cat rumah bernama Indonesia itu yang ngecat ya wartawan,” kata Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke-35 PWI Jateng di Hotel Khas Semarang, Rabu (24/8).

Saat ini, lanjut Ganjar media massa mempunyai pesaingnya yaitu media sosial (medsos) di mana semua orang bisa memberi berbagai macam informasi.

Banyaknya media dan medsos membuat semua orang dapat menulis, memotret, dan semua bisa menjadi wartawan bahkan membuat televisi sendiri tentunya bermodalkan kemauan.

Meski demikian wartawan memiliki kelebihan karena memiliki kode etik jurnalistik sehingga masih mendapat kepercayaan dari masyarakat, tapi bisa berubah apabila kepercayaan dari masyarakat hilang.

“Uji Kompetensi Wartawan menjadi penting karena di sana ada regulasi, etika, dan tata cara penulisan. Kredibilitas itu mahal dan kalau itu bisa dijaga maka rumah Indonesia dengan spirit nasionalisme dan patriotisme akan terbentuk,” ujar Gubernur Jateng.

Ganjar mengaku pernah menemukan media yang kurang memiliki kredibilitas karena apa yang ditayangkan tidak sesuai dengan fakta. Terlebih informasi itu dibuat tanpa adanya konfirmasi dengan atau wawancara dengan dirinya.

“Kalau diberitakan beda biasanya saya langsung komplain telepon Pemred media bersangkutan agar semua jelas. Makanya ini kawan-kawan yang uji kompetensi, saya yakin di ruangan ini nilai-nilai itu akan ada sehingga lebih prudent,” katanya.

Ketua Komisi Pendidikan dan Pelatihan PWI Pusat, Hendro Basuki dalam kesempatan sama menyatakan, di tengah melubernya informasi di banyak media, mulai ada kecenderungan arus balik ke media mainstream karena masyarakat membutuhkan akurasi tinggi untuk setiap informasi.

"Ketika wartawan berpegang etika jurnalistik, taat hukum pers, dan menulis berita dengan tepat dalam konteks terpenuhi aspek jurnalistik maka profesi ini masih akan bertahan. Terima kasih juga kepada Pak Ganjar yang selalu support untuk kegiatan seperti ini dan perhatian dengan pendidikan wartawan," ujarnya.

Sementara, Ketua PWI Jateng, Amir Mahmud, mengatakan Uji Kompetensi Wartawan angkatan ke-35 itu diikuti oleh 24 peserta yang berasal dari berbagai media di Jawa Tengah dan luar Jawa Tengah termasuk Papua. “Kegiatan UKW ini didukung juga oleh SKK Migas Jabanusa,” jelasnya.

Menurut Amir, media sekarang berubah wujud sosok skizofrenia yakni terkadang berwujud sebagai malaikat karena berita yang baik, tetapi juga menjadi iblis karena melanggar SARA dan kode etik karena mengejar ideologi viralitas.

“UKW ini menyatukan kompetensi teknis dan etis. Kecerdasan etika kita utamakan dengan pemahaman hukum pers dan kode etik. Martabat profesi kita (wartawan) ada pada sikap batin kita sendiri dan pada kecerdasan etika kita,” ujarnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS