Embung Subari di Kendal Mampu Aliri 35 Hektare Lahan Pertanian

Sulistya - Rabu, 15 Februari 2023 11:11 WIB
Embung Subari di Desa Kalibareng, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah diresmikan Gubernur Ganjar Pranowo. (dok/Humas Prov Jateng)

Kendal, Jatengaja.com – Embung Subari di Desa Kalibareng, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah diresmikan Gubernur Ganjar Pranowo, Selasa (14/2/2023).

Embung Subari memiliki latar belakang cukup panjang. Awalnya, masyarakat di Desa Kalibareng mengharapkan adanya pembangunan embung untuk irigasi lahan pertanian. Dalam perjalanannya, seorang petani yang juga warga setempat bernama Subari, memberikan tanah miliknya.

Subari memberikan tanahnya seluas sekitar 1.800 meter secara cuma-cuma untuk dibangun embung. Dasar itulah yang kemudian disepakati bahwa nama Subari dijadikan nama embung. Aksi mulia itu terdengar hingga ke telinga Gubernur Jawa Tengah. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kemudian memberi bantuan senilai Rp3,5 miliar untuk pembangunan embung.

Gubernur datang langsung ke Kalibareng untuk meninjau pembangunan embung dan bertemu langsung dengan Subari pada Oktober 2022 lalu. Bulan berikutnya, 10 November 2022 atau pada peringatan Hari Pahlawan tingkat Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengundang Subari sebagai tamu kehormatan.

Dalam sambutannya, Ganjar mengatakan bahwa Subari merupakan pahlawan atau new hero hari ini. Aksinya tidak hanya untuk keluarga, tetapi warga Kalibareng dan Jawa Tengah.

Subari mengatakan, keikhlasannya menghibahkan tanah itu karena ingin membantu petani yang kekurangan air. Sementara lahan pertanian di tempatnya sangat melimpah air sehingga ia ingin berbagi.

"Terus terang saya lihat petani lain itu kekurangan air, kalau tempat saya kelebihan, jadi supaya bisa merata di Kalibareng saya ikhlas. Kalau uang kan sekadar saya nikmati sendiri pak, tapi kalau embung dibuat kan masyarakat bisa sejahtera jadi bisa membantu,” ujar Subari.

Pembangunan Lainnya

Embung Subari diharapkan dapat mengairi 35 hektare lahan pertanian di sekitarnya.

"Alhamdulillah embung yang dulu diharapkan sekarang sudah selesai. Sesuai yang dulu kita harapkan, namanya Embung Subari. Jadi Pak Subari sudah menunaikan tugas yang luar biasa memberikan tanahnya kepada masyarakat (untuk dibangun embung) dan sekarang sudah jadi," kata gubernur usai peresmian.

Setelah pembangunan embung, pekerjaan berikutnya adalah menuntaskan pembangunan saluran air, perbaikan akses jalan ke lokasi, serta pekerjaan tersier lainnya. Setidaknya, akan ada sekitar 35 hektare lahan pertanian yang akan menerima manfaat dari Embung Subari.

"Kira-kira sekitar 35 hektare nanti akan bisa terairi. Kalau masih musim hujan mungkin tadah hujannya masih bisa digunakan. Tapi nanti kalau kemarau, embung ini makin punya manfaat. Saya senang dan melihat semua saling mendukung, gotong royong yang luar biasa," ujarnya.

Gubernur berharap masyarakat terus bersama merawat embung. Termasuk lingkungan di sekitarnya. Paling penting adalah menjaga pohon yang berada di area atas embung agar tidak ditebang.

"Kami harapkan masyarakat menjaga area-area yang tingkat kemiringan tinggi agar pohon-pohon besarnya jangan ditebang. Kalau nanti pohon yang di atas itu terkonservasi dengan baik maka sumber mata airnya akan terjaga. Sumber air dari atas yang dijadikan sumber utama untuk bisa mengisi embung yang ada di sini," katanya. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS