Dosen dan Mahasiswa Udinus Semarang Buat Becak Listrik Berteknologi Modern
Semarang, Jatengaja.com - Kolaborasi dosen dan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang membuat kendaraan angkutan becak listrik dengan teknologi modern.
Becak listrik yang diberi nama Becikku (Becak Listrik Kampus Udinus) tersebut menggunakan aki sebagai sumber tanaga penggerak, sehingga tidak perlu dikayuh lagi.
Becikku karya mahasiswa dan dosen tersebut bekerja secara otonom. Dioperasionalkan tanpa supir pada bagian bawah, terdapat kamera untuk mendeteksi jalan yang harus dilalui.
- Wali Kota Semarang Minta Tak Lakukan Aksi Bagi Makanan Buka Puasa Ramadhan di Jalanan
- Penatapan Ramadhan, Kemenag Hari Ini Lakukan Rukyatul Hilal di 124 Titik Lokasi di Indonesia
- Ribuan Masyarakat Tabanan Bali Turun ke Jalan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Sambut Nyepi
- Menkeu Sri Mulyani Klarifikasi Tudingan Dana Gelap Rp300 Triliun di Kementerian Keuangan
- Pertamina Jamin Stok BBM dan LPG Wilayah Jateng dan DIY Selama Ramadhan Aman
Koordinator Pameran Artificial Intelligence Kampus Udinus, Ari Heriyanto mengatakan, Becikku di bagian atas terdapat pula solar panel untuk menambah tenaga pada aki tersebut.
“Becak listrik Becikku bisa membawa empat penumpang tanpa ada supir. Ini sudah dilengkapi kamera sensor,” kata Ari dilansir dari semarangkota.go.id, Rabu (23/3).
Menurut Becikku rencananya akan dioperasionalkan di Kota Lama dengan kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Becak ini akan mengitari Kota Lama Semarang.
Tak hanya berkonsep kendaraan ramah lingkungan, tapi Becikku ini menggunakan teknologi modern. Becak tidak hanya dilengkapi kamera bawah, namun juga kamera depan untuk menangkap gambar gedung-gedung yang ada di Kota Lama.
Kendaraan listrik tersebut akan menampilkannya melalui layar yang terdapat di bagian depan kursi penumpang sekaligus menjelaksan melalui suara.
"Misalnya, ada Gereja Belenduk, Marabunta, akan diinformasikan ke penunpangnya melalui layar, sekaligus akan diberi suara. Gereja Belenduk dibuat tahun berapa, dan sebagainya," jelasnya.
Anggota tim pembuatan becak listrik, Toriq Akbar Bagaskoro menambahkan kendaraan becak listrik tersebut memang belum diuji lebih lanjut berapa banyak tegangan listrik yang dibutuhkan untuk menempuh sekian kilometer.
Namun, dari uji coba yang dilakukan, pihaknya menggunakan 62 volt untuk kemudi depan dan 24 volt untuk kontrol belakang.
“Itu sudah bisa untuk muter-muter lama saat uji coba, sekitar kampus Udinus, ke kampung-kampung. Turunnya sehari 1 volt,” katanya.
Menurut Toriq, hal yang cukup sulit saat menciptakan becak listrik tanpa pengemudi ini adalah bagian mekanisme jalan otomatis. Pasalnya, becak perlu mengetahui sensor di sekitar, misalnya, di perempatan, ada orang, pohon, dan lain sebagainya.
“Kami bersama tim akan terus melakukan pengembangan untuk menciptakan becak listrik tersebut lebih baik,” ujarnya. (-)