Dikecam, Kucing Langka Lynx Jadi Hewan Buruan di Swedia
Jatengaja.com - Kebijakan pemerintah Swedia yang mengeluarkan izin memburu ratusan kucing lynx dalam sepekan terakhir medapat keceman dari kelompok advokasi untuk hak hewan karena dinilai bisa mengenca kelangsungan hewan itu.
Menurut kelompok advokasi untuk hak hewan sikap pemerintah Swedia tersebut dinilai tidak bijak karena populasi spesies kucing besar tersebut telah menurun drastis di Eropa. Sejumlah pihak bahkan menyebut kucing lynx sudah di ambang kepunahan.
Dilansir dari The Guardian, administrator Swedia mengizinkan pembantaian sebanyak 201 ekor kucing lynx pada Maret 2023. Jumlah tersebut bertambah dua kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
- Dampingi Jokowi Blusukan ke Pasar Tradisional di Blora, Ganjar akan Revitalisasi Pasar Mendenrejo
- Taman Siranda Semarang Dibangun Lebih Cantik dengan Biaya Rp2 Miliar
- Petugas Satpol PP Kota Semarang Segel Outlet Penjualan Miras Beralkohol
- Revisi PP 109/2012 Menurunkan Kesejahteraan Petani dan Pekerja Tembakau
- Simak, Cara Mengetahui Seseorang yang Memblokir Anda di WhatsApp
Menurut pemerintah Swedia alasan kebijakan itu perlu diambil untuk menyelamatkan ekosistem spesies kucing lynx tetap terjaag. Namun, alasan tersebut tak dapat diterima oleh pelestari dan aktivis satwa liar dunia.
Mereka menilai spesies kucing tersebut tak berbahaya bagi manusia maupun ternak. Aktivis satwa menuding tindakan pemerintah Swedia hanya untuk menarik minat turis atau para pemburu untuk bersenang-senang di negara tersebut.
“Ini seperti perburuan trofi. Ratusan pemburu asing sengaja datang ke Swedia untuk berburu lynx, menurut mereka itu mengasyikkan,” rutuk Magnus Orrebrant, Direktur Svenska Rovdjursforeningen, sebuah kelompok advokasi untuk hak hewan dilansir dari trenasia.com jaringan Jatengaja.com.
Pemburu dengan menggunakan jasa anjing untuk memburu kucing lynx. Anjing bakal menakut-nakuti lynx agar keluar dari persembunyian, sehingga para pemburu dapat leluasa menembak kucing-kucing tersebut. Perwakilan kelompok Anti Perburuan, Jaktkritikerna, Marie Stegard, mengatakan perburuan kucing lynx di Swedia terus berulang selama musim kawin kucing tersebut.
“Musim kawin membuat bulu mereka semakin tebal. Hal ini sangat menarik bagi para pemburu,” ujarnya.
Konservasionis telah mengingatkan bahwa populasi lynx di Eropa mulai langka. Spesies tersebut bahkan terancam punah jika tak ada upaya melindungi hewan tersebut. Hasil tes kucing lynx di Prancis menunjukkan bahwa keragaman genetik kucing ini sangat rendah. Hal itu membuat lynx terancam punah dalam 30 tahun ke depan.
Saat ini ada sekitar 1.450 lynx yang tersebar di seluruh wilayah Swedia. Jumlah itu 300 lebih sedikit dari total populasi 10 tahun lalu. Kucing lynx dulu sebenarnya banyak tersebar di Eurasia.
Namun, rusaknya habitat, kekurangan makanan hingga ancaman perburuan membuat populasi lynx semakin langka. European Union Habitats Directive menyatakan perburuan hewan hanya diizinkan untuk mencegah kerugian pada ternak atau demi kepentingan keselamatan publik. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Chrisna Chanis Cara pada 10 Mar 2023