Taman Siranda Semarang Dibangun Lebih Cantik dengan Biaya Rp2 Miliar
Semarang, Jatengaja.com - Taman Siranda di Kota Semarang dibangun lebih cantik dengan berbagai tanaman dengan anggaran dana senilai Rp 2 miliar. Pembangunan ditargetkan enam bulan.
Menurut Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, pembangunan Taman Siranda menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Wicaksana Indonesia.
“Pembangunan Taman Siranda dibantu Wicaksana Advertising yang membuat taman lebih cantik. Desain tetap seperti ini, tapi akan ditambah tanaman-tanaman,” katanya dilansir dari semarangkota.go.id, Jumat (10/3).
- Petugas Satpol PP Kota Semarang Segel Outlet Penjualan Miras Beralkohol
- Revisi PP 109/2012 Menurunkan Kesejahteraan Petani dan Pekerja Tembakau
- Simak, Cara Mengetahui Seseorang yang Memblokir Anda di WhatsApp
- Capaian Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Jateng Sebanya 1,6 Juta Dosis
- Penggemar Deep Purpel Jangan Lewatkan Masih Tersedia 500 Tiket Konser di Solo
Mbak Ita penggilan Wali Kota Semarang meminta tanaman bunga disesuaikan dengan iklim tropis agar tidak mudah mati. Jangan ditanami bunga cantik namun tidak sesuai iklim tropis.
“Tanaman bunganya jangan hanya kelihatan cantik, tapi setelah ditanam tidak bisa dinikmati karena mati. Saya sampaikan ke Wicaksana dan Disperkim harus tanaman tropis yang bagus,” ujarnya.
Ground breaking dimulainya pembangunan Taman Siranda dilakukan pada Rabu (8/3). Pelaksanaan pembangunan ditargetkan enam bulan sudah rampung.
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memang tengah gencar melakukan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH). Pembangunan RTH yang didanai oleh pengusaha melalui CSR, antara lain Taman Indonesia Kaya, Taman Piere Tendean.
Saat ini, Pemkot juga tengah membangun Taman Titik Nol Kilometer dan Wonderia yang diperkirakan rampung tiga bulan ke depan.
Kepada Dinas terkiat, Mbak Ita mewanti-wanti supaya perawatan taman diperhatikan dengan senantiasa mengecek kondisi taman secara rutin dan merawatnya dengan baik.
"Pesan saya kalau sudah jadi dirawat, jangan minta kepada pengusaha untuk CSR taman tapu tidak dirawat dengan baik. Kadang penyakit kita itu bisa bangun, bisa minta CSR, tapi tidak bisa merawat. Ini sayang," tandas Wali Kota Semarang. (-)