Cara Bupati Semarang Peringati Hari Buruh, Makan Siang Bersama Pekerja
Ungaran, Jatengaja.com - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mempuyai cara tersediri dalam memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day yakni dengan makan siang barsama pekerja garmen.
Bersama jajaran Forkompimda Kabupten Semarang, Bupai Ngesti Nuraga makan siang bersama ratusan butuh pekerja PT Ungaran Sari Garment, di kantin perusahaan, Rabu (3/5/2023).
Tanpa merasa canggung, bupati dan Forkompimda Kabupaten Semarang berbaur bersama para pekerja makan siang barsaman di ruang makan yang luas. Sambil bebncang masalah butuh.
- Menkeu Setujui Kenaikan Tarif Masuk Kawasan Borobudur hingga 150%, Segini Tarifnya
- Keren, Dua Pelajar Asal Blora Diterima di Kampus Luar Negeri
- Bank OCBC NISP Optimistis Menangkan Gugatan terhadap Salah Satu Orang Terkaya Indonesia, Susilo Wonowidjojo
- Kenaikan Harga Daging Ayam Ras dan Beras Picu Inflasi April 2023 di Jateng Sebesar 0,28%
- Laba SIG Kuartal I-2023 Tumbuh 11,1% Jadi Rp562 Miliar
Sebelumnya, pada seremonial peringatan Hari Buruh Internasional, Bupati Semarang menyerahkan bantuan dana pendidikan senilai Rp15 juta untuk anak-anak para pekerja yang membutuhkan.
Selain itu, memberikan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) kepada lima orang pekerja, masing-masing senilai Rp10 juta.
“Kami berharap, para pekerja dapat bekerja dengan nyaman dan saling menguntungkan dengan para pengusaha. Dukung situasi kondusif daerah, agar perusahaan dapat beroperasi dengan baik dan meningkatkan kesejahteraan bersama,” harap bupati Semarang dilansir dari jatengprov.go.id.
Bupati juga meminta Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), untuk menginisiasi pembentukan komisi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual pekerja, di semua perusahaan di Kabupaten Semarang.
Kepala Disnaker Kabupaten Semarang M Taufiqurrahman mengatakan, akan segera menindaklanjuti arahan bupati tersebut.
“Pada tahap pertama, akan kami intensifkan pembentukan komisi kekerasai seksual pekerja, di 272 perusahaan skala besar. Pencegahan kekerasan seksual ini menjadi komitmen penting, untuk menciptakan situasi kerja yang nyaman dan saling menguntungkan,” tandasnya.
Menurut Taufiqurrahman ada sekitar 124 ribu pekerja di ratusan perusahaan di Kabupaten Semarang. Sampai sekarang belum ada laporan tindak kekerasan seksual yang masuk ke instansinya. (-)