Candi Borobudur Masih Jadi Idola Wisatawan Asing
Semarang, Jatengaja.com - Objek wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah masih menjadi idola paling banyak dikunjungi wisatawan asing selama libur Lebaran 2023.
Jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Jawa Tengah (Jateng) selama libur Lebaran 2023 melonjak hingga 240% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Kepala Bidang Kabid Pemasaran Wisata Dinas Pemuda Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Seto Irawan jumlah wisatawan asing selama liburan Lebaran mencapai 10.333 orang.
- Inovasi Digital Telkom Terus Dikenalkan di Level Internasional
- Libur Lebaran 2023, Jumlah Pelancong ke Jateng Menurun 28%
- Kementerian BUMN Undur Pendaftaran Jadi 11 Mei, Ini Syaratnya
- Masjid Sheikh Sayed Solo Paling Ramai Dikunjungi Wisatawan Selama Libur Lebaran 2023
- Para Perupa, Yuk Ikuti Kompetisi 13th UOB Painting of the Year UOB Indonesia
“Bila dibandingkan dengan tahun lalu jumlah wisatawan mancanegara yang berlibur ke Jateng melonjak hingga 240,99 persen. Karena, pada 2022 kunjungan wisman ke Jateng pada momen serupa, hanya 3.025 orang,” katanya.
Seto Irawan menyebutkan ada beberapa faktor meningkatkan wisatawan manacenagara, seperti dibukanya penerbangan internasional di bandara Ahmad Yani Semaang, Adi Soemarmo di Boyolali, dan bandara YIA di Yogyakarta, yang dekat dengan Borobudur.
“Selain itu faktor promosi ke luar negeri dan pelonggaran protokol Covid-19, sehingga banyak wisatawan mancanegara ke Jateng,” ujarnya.
Beberapa destinasi wisata di Jateng yang menjadi incaran wisatawan asing, imbuh Setyo antara lain, Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Taman Candi Prambanan di perbatasan Klaten-Sleman DI Yogyakarta.
Objek wisatawan Punthuk Setumbu di Kabupaten Magelang, Candi Mendut dan Pawon di Kabupaten Magelang dan Candi Plaosan di Klaten.
Adapun, jumlah okupansi hotel di Jateng selama libur lebaran diperkirakan mencapai 65%. Dengan rata-rata jumlah tamu menginap pada periode 19-26 April 2023, sebanyak 741 orang per hotel dan rerata menginap 1,5 hari.
"Kalau multiplier effect kami sudah melakukan studi rerata wisatawan mengeluarkan Rp3,6 juta untuk ongkos berwisata,” ujar Seto. (-)