BI Jateng Gandeng Pemkab Rembang Gelar Kompetisi Desain Motif Batik Lasem
Semarang, Jatengaja.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang dan Yayasan Lasem Heritage menggelar Kompetisi Desain Motif Batik Lasem 2023.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra menyatakan, Kompetisi Desain Motif Batik Lasem 2023 merupakan tindak lanjut program Kartini Bangun Negeri (KABARI) yang diresmikan sejak 25 Oktober 2022.
“Kompetisi ini akan berlangsung hingga 1 Juli 2023 mendatang. Pelaksanaan kompetisi desain motif batik Lasem diharapkan mampu memantik semangat dalam merevitalisasi desain motif batik Lasem yang telah menjadi warisan budaya sejak abad ke-19,” katanya, Kamis (25/5).
- Elon Musk Khawatir AI Akan Mengontrol Manusia
- Bergabung dengan AKEN, XOOPLY Metranet Kian Mudah Terhubung dengan Retailer
- Guru JSIT Jateng Mendongeng di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur
- BPR Arto Moro Komit Dukung Pembiayaan Industri UMKM Bidang Pariwisata
- Untuk Bahan Bakar Alternatif, SIG Tanam Pohon Kaliandra Merah
Melalui kegiatan ini, lanjut Rahmat diharapkan desain motif batik Lasem terpilih dapat diaplikasikan pada berbagai produk yang dijual tidak hanya di pasar domestik, namun juga hingga ke pasar internasional, serta dapat diproduksi ulang secara terus menerus.
Selain untuk merevitalisasi dan meningkatkan valuasi ekonomi, KABARI juga bertujuan untuk menarik minat generasi muda dalam melestarikan budaya bangsa warisan dunia.
“KABARI merupakan semangat Kartini. Kompetisi ini diharapkan mampu menggerakkan perekonomian rakyat, dan memperkuat tradisi dengan inovasi kreatif serta memberi semangat baru bagi generasi muda dalam merawat warisan budaya,” ujarnya.
Tercatat sebanyak 119 (seratus sembilan belas) peserta baik perorangan maupun kelompok turut serta dalam kompetisi tersebut. Tidak terbatas hanya dari Kabupaten Rembang, antusiasme peserta menggaung hingga seantero Jawa dan Sumatera Barat.
Dari sejumlah peserta tersebut, telah terpilih sebanyak 6 peserta dengan poin tertinggi, yakni Dessy Riana, Eko Cahyo, Kelompok Abiproya, Kelompok Nawasena, Kelompok Linggi dan Kelompok Gantari.
Proses penjurian dengan kriteria cukup ketat, mulai dari aspek komunikasi visual, hingga keserasian komposisi motif, dan warna.
Selain itu para peserta juga harus mampu menjelaskan mulai dari konsep darI karyanya dan rancangan komposisi motif dan warna, hingga menentukan target pasar dan rencana implementasi desain pada produk turunan.
“Keenam peserta terpilih akan diseleksi kembali untuk menilai perwujudan karya, khususnya penuangan ide desain ke dalam media kain, yang akan bekerja sama dengan rumah batik Lasem setempat, industri batik nasional serta para desainer nasional sebagai wujud sinergitas dan kolaborasi dengan value chain di industri batik tanah air,” ujar Rahmat. (-)