BI Jateng Dorong UMKM Naik Kelas Internasional
Semarang, Jatengaja.com - Salah satu visi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) adalah memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dengan membuka lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui pengembangan UMKM.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng selaku stakeholders Pemerintah Daerah, terus berupaya mendukung pencapaian visi tersebut dengan mengembangkan UMKM serta ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga daerah.
Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra menyatakan, potensi UMKM memang layak untuk dioptimalkan mengingat selama ini memiliki peran sangat besar terhadap pertumbuhan perekonomian, dengan yang ditunjukkan oleh jumlahnya yang mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha.
- TP2DD Kota Magelang Komitmen Tingkatkan Transaksi Pembayaran Elektronik
- Peringati Hari Jadi ke-282 Wonogiri Digelar Ambal Warsa Fest, Ini Jadwal Acaranya
- Wali Kota Semarang Puas Peringatan Hari Jadi Berlangsung Spektakuler
- JSIT Jawa Tengah - PGRI Jateng Jalin Kolaborasi
- Grand Final Denok Kenang Semarang Digelar 15 Mei 2023 di Taman Indonesia Kaya
Belum lagi kontribusinya terhadap PDB dengan angka mencapai 60,5%, serta kemampuannya dalam penyerapan tenaga kerja hingga 96,9% secara nasional.
“Sebagai aksi nyata dalam mengoptimalkan potensi UMKM, khususnya menaik kelaskan UMKM telah melaksanakan berbagai program pengembangan melalui tiga pilar yaitu korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan,”katanya Selasa (9/5/2023).
Dalam pelaksanaan program pengembangan dilaksanakan secara end to end (hulu- hilir) dengan ruang lingkup pengembangan Klaster Ketahanan Pangan, Ekonomi Kreatif dan Digitalisasi UMKM, Investasi dan Pariwisata, Capacity Building UMKM.
Serta Ekonomi Syariah serta pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) khususnya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat untuk mendukung UMKM dan kelompok usaha agar berdikari dan berkembang.
Salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mendorong UMKM naik kelas di sisi hilir yang dilaksanakan oleh KPw BI Jateng adalah perluasan pemasaran melalui pelaksanaan Pameran UMKM Gayeng secara tahunan sejak tahun 2019.
“Dalam penyelenggaraannya di tahun kelima pada April 2023 mengangkat tema yang Go GRANDE atau Go GReen, sustAiNable, Digital and Export. Pilihan kata GRANDE memang menggambarkan harapan Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah yang berharap agar UMKM akan menjadi besar,” ujarnya.
Pada perhelatan UMKM Gayeng ke-5 perluasan pasar bukan hanya nasional, namun hingga ke mancanegara yaitu Singapura dan Belgia.Target kedua negara tersebut tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan produk-produk UMKM Jateng berkelas ekspor yang tentunya telah diseleksi melalui proses kurasi ketat.
Dari 312 UMKM mitra dan binaan KPw BI Jateng, di dalamnya ada 75 UMKM memiliki potensi ekspor yang menghasilkan berbagai produk mulai dari kain dan fashion, kerajinan maupun makanan dan minuman.
Produk-produk kerajinan (craft) seperti mainan kayu, produk kerajinan kerang, woodenware serta produk keramik menjadi favorit potensial buyer di luar negeri.
Bahkan dua UMKM Jateng telah berhasil menjadi penyuplai pemasok tetap produk ceramic homedeco dengan wooden kitchenware di Parago Bugis n Mall Junction Singapura.
- Mengenalkan Kembali Nasi Glewo, Kuliner Khas Semarang
- Kemenhub Sebut Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Selama Mudik dan Balik Lebaran 2023 Turun 25%
- HUT Ke-15, BPR Arto Moro Capai Aset Rp 1 Triliun
Di Belgia sendiri, pelaksanaan pameran dilaksanakan selama 3 bulan hingga bulan Juni 2023.
Hasil penjualan pameran Gayeng yang cukup menggembirakan, yaitu sekitar Rp9,85 miliar sampai dengan April 2023, namun juga keberhasilan menghubungkan UMKM Jateng dengan potensial buyer yang nantinya diharapkan akan mampu mendorong peningkatan ekspor.
“Pencapaian tersebut tidak terlepas dari keberhasilan pameran UMKM Gayeng 2023 dalam menggandeng beberapa agregator dan 16 potential buyers dari mancanegara,” kata Rahmat. (-)