Mengenalkan Kembali Nasi Glewo, Kuliner Khas Semarang

Sulistya - Rabu, 03 Mei 2023 13:45 WIB
Kuliner khas Semarang yang legendaris sejak tahun 1931 adalah nasi glewo dari kata gawe legowo atau sabar, iklas hati. Menu nasi Glewo yaitu nasi, daging sapi rasa pedas, asin, dan gurih, tambahan sambal, dan kerupuk. (dok//jadesta.kemenparekraf.go.id)

Semarang, Jatengaja.com – Puncak peringatan HUT ke-476 Kota Semarang berlangsung semarak, Selasa (2/5/2023). Melalui puncak acara tersebut, masyarakat diajak mengenal kembali kebudayaan-kebudayaan asli Kota Lunpia.

Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu mengenalkan kembali Nasi Glewo khas Kota Semarang dan mengajak masyarakat untuk berjoget bersama dengan gerak tarian khas Kota Semarang.

“Nasi Glewo ini sebenarnya asli dari Kota Semarang, tetapi tidak banyak orang tahu. Kemudian juga tarian, jadi bagaimana kita mengajak seluruh masyarakat dengan kekompakan bersama dengan joget Semarangan,” katanya di halaman balai kota.

Puncak peringatan HUT ke-476 Kota Semarang berlangsung semarak, Selasa (2/5/2023). Melalui puncak acara tersebut, masyarakat diajak mengenal kembali kebudayaan-kebudayaan asli Kota Lunpia.

Sekadar informasi, Nasi Glewo merupakan kuliner khas Semarang yang legendaris sejak tahun 1931. Nasi Glewo berasal dari kata gawe legowo atau sabar, iklas hati. Menu Nasi Glewo yaitu nasi, daging sapi rasa pedas, asin, dan gurih, tambahan sambal, dan kerupuk.

Peringatan HUT Kota Semarang memang berlangsung meriah, namun Mbak Ita, sapaan akrabnya, juga tidak menampik bahwa masih ada beberapa PR dari Kota Semarang yang harus segera diselesaikan. Infrastruktur terkait banjir yang masih menjadi PR utama dan ketimpangan ekonomi juga pengguran terbuka turut menjadi PR kota Semarang saat ini.

“Kita tahu, ada beberapa tempat terjadi bencana banjir. Kalau tidak segera ditangani akan semakin besar, ini menjadi satu PR bagi kita. Kemudian juga masalah stunting, kemiskinan, dan yang paling penting adalah tingkat pengangguran terbuka,” tuturnya dalam keterangan persnya.

Dikatakan, masalah kemiskinan dan stunting sudah mengalami penurunan. Kemudian juga inflasi, kemarin kota Semarang masuk 10 besar terendah di Indonesia. Tetapi yang menjadi PR dari kota Semarang selain masalah Infrastruktur banjir, yang kedua adalah mengenai ketimpangan dan juga pengangguran terbuka.

HUT ke 476 Kota Semarang disambut antusias oleh 11.476 masyarakat Kota Semarang. Turut hadir juga Bupati Grobogan, Bupati Semarang, Bupati Demak, PJ Salatiga, kemudian Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal. Kedatangan pejabat daerah tersebut sebagai langkah kongkret dari kerja sama infrastruktur, dan pariwisata. Harapannya dapat meningkatkan pembangunan regional sehingga dapat saling melengkapi antara kabupaten ataupun kota sekitar. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS