Bertepatann Hari Sumpah Pemuda, Gubernur Ganjar Luncurkan Kredit Gerakan Pemuda
Wonosobo, Jatengaja.com - Bertepatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meluncurkan Kredit Gerakan Pemuda (GP) serta Bima Mobile Banking dan QRIS Bank Jateng.
Peluncuran produk Kredit Gerakan Pemuda dan QRIS Bank Jateng dilakukan di Pasar Induk Wonosobo, Jumat (28/10).
Melalui Kredit Gerakan Pemuda untuk memberikan akses perbankan untuk mendorong terciptanya entrepreneur-entrepreneur muda demi kebangkitan ekonomi.
“Melalui Kredit Gerakan Pemuda ini kita dorong anak-anak muda bisa menjadi enterpreneur. Bank Jateng bisa membantu untuk memberikan fasilitas kredit,” kata Ganjar.
- Jamkrindo Perkuat Inklusi Keuangan dan Penjaminan Kredit Ke Pelaku Usaha
- Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang Jalin Kerja Sama dengan WongKito.co
- Menkeu Sri Mulyani Ungkap 60 Negara di Dunia Bakal Alami Krisis Utang
- ESG Award: Jalankan Komitmen pada Aspek Berkelanjutan, PGN Raih Anugerah TrenAsia ESG Excellence 2022
- 19,71% Rumah Tangga Belum Miliki Akses Air Bersih, Telkom Bangun Sarana Air Bersih
Sedangkan peluncuran Bima Mobile Banking dan QRIS diharapkan dapat mempermudah nasabah Bank Jateng menggunakan fasilitas dengan model cashless.
“Masyarakat kalau ke pasar nanti tidak harus membawa uang, sehingga yang biasanya rawan copet, hilang. Pembayaran cukup menggunakan QRIS,” ujarnya.
Ganjar sempat berdialog dengan dua pedagang di Pasar Induk Wonosobo yang pernah dan sedang mengambil kredit di Bank Jateng untuk tambahan modal usaha.
Karnawati pedagang nasi menyatakan pernah meminjam ke Bank Jateng sebesar Rp100 juta dan lunas dalam kurun waktu dua tahun.
“Kredit sudah lunas sekarang pendapatan saya sudah mencapai Rp2 juta per hari,” ujarnya.
Sedangkan pedagang gula merah bernama Qowiyah menyatakan meminjam ke Bank Jateng sebesar Rp 225 juta untuk modal usaha.
Dalam kesempatan itu Ganjar menyampaikan kondisi harga bahan pokok di Jateng saat ini relatif stabil. Komoditas seperti bawang merah dan bawang putih yang harganya sempat melonjak saat ini mulai terkendali.
Meski demikian Ganjar meminta agar tetap hati-hati mengenai volatile food ini. Sebab faktor-faktor eksternal seringkali menjadi penyebab harga tiba-tiba melonjak.
“Kami selalu pantauan stok melalui aplikasi SiHati harus terus dilakukan, termasuk juga laporan dari kabupaten/kota. Musti tetap berhati-hati pada beberapa komoditas yang rawan untuk naik-turun,” ujarnya. (-)