Berkat Kerja Sama Pemkot, UNS, dan Bank Jateng, UMKM Kota Solo Ini Mampu Ekspor ke Perancis

Sulistya - Rabu, 09 November 2022 14:27 WIB
Pelepasan ekspor produk UMKM dari Surakarta di Solo Techno Park, Rabu (9/11). (Jatengaja.com/dok)

Surakarta, Jatengaja.com – Pemkot Surakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), dan Bank Jateng menjalin kerja sama pentahelix sehingga berhasil membawa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari Solo melakukan ekspor produk ke Perancis.

Nantinya, produk UMKM tersebut akan dipamerkan di La Maison de I’indonesie di Paris. Pemilik UMKM tersebut merupakan mahasiswa dan alumni dari UNS yang telah melewati kurasi.

Pelepasan ekspor dilakukan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Solo Techno Park, Rabu (9/11).

Produk dari dua UMKM tersebut berupa kerajinan tangan. Ada furnitur, tekstil berupa kain pantai dan produk fashion. Gubernur mengatakan, kerja sama ini contoh yang bisa direplikasi daerah lainnya.

“Perguruan tinggi itu kan punya riset, punya mahasiswa, terus kemudian punya konsep merdeka belajar. Praktik saja. Bisa direplikasi sistemnya,” kata gubernur usai melepas truk kontainer bermuatan ekspor dengan nilai harga dasar Rp 133 juta.

Jika satu perguruan tinggi bisa bergerak untuk mendampingi sejumlah UMKM dan kemudian dikurasi. Sehingga produknya berkualitas dan bisa didorong naik kelas untuk kemudian diekspor.

Tak cukup sampai di situ, pemerintah juga turut memfasilitasi. Khususnya kedutaan besar di luar negeri. Salah satunya dengan membeli toko dan dijadikan ‘Rumah Indonesia’.

Pendanaan

“Sehingga orang akan terbiasa bahwa dia membutuhkan sesuatu dengan tingkat keunikan ala Indonesia, dia tahu ke mana harus pergi,” katanya.

Adapun terkait pendanaan, hal itu merupakan perkara mudah. Sebab saat ini, Bank Jateng siap dengan berbagai macam skema kredit yang telah ada.

“Makanya kenapa kita bikin kredit Mitra Jateng 25, Kredit Milenial, itu sebenarnya kita pakai untuk menyikapi situasi seperti ini agar kemudian BPD seperti Bank Jateng itu betul-betul fit pada kondisi daerah dan waktu,” katanya.

Dikatakan, upaya-upaya yang dilakukan dan melibatkan banyak instrumen ini adalah salah satu upaya membawa UMKM Jateng naik kelas.

“Ini bagian dari cara kita menggerakkan UKM yang ada di Jawa Tengah yang musti naik kelas dan mereka bisa ekspor,” tandasnya.

Sebagai informasi, sampai dengan triwulan II jumlah UMKM binaan provinsi Jateng sebanyak 178.821 dengan omzetnya mencapai Rp 68,484 T. Nilai assetnya sebesar Rp 38,8 T dan menyerap tenaga kerja hingga 1,3 juta orang. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS