Balai Bahasa Jateng Adakan Seleksi Buku Cerita Anak Dwibahasa Jawa-Indonesia
Semarang, Jatengja.com - Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (Jateng), kembali mengadakan seleksi buku Cerita Anak Dwibahasa Jawa-Indonesia Berbasis Komunitas.
Cerita ditulis dengan menggunakan dialek-dialek bahasa Jawa yang ada di Jawa Tengah, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan, Kahar Dwi Prihantono, S.S., M.S menjelaskan seleksi buku cerita anak dwibahasa itu sudah berjalan sejak tahun 2022, dengan tujuan antara lain, menjaga dan melestarikan bahasa daerah.
- Mudik Gratis dari BRI Group, Ribuan Pemudik Pulang Kampung Tanpa Biaya
- Sejumlah Perusahaan Tak Gubris Perintah Presiden tentang THR, Aduan Capai 1.407 Kasus
- Ahmad Luthfi Lepas Ribuan Orang Warga Jateng Mudik Lebaran Gratis di Stasiun Pasar Senen Jakarta
- BI Jateng Kendalikan Inflasi dan Kelancaran Transaksi Pembayaran Selama Ramadhan dan Idulfitri 2025
- 2.300 Orang Ikuti Mudik Bareng TelkomGroup
“Seleksi buku cerita anak dwibahasa Jawa-Indonesia ini sesuai dengan cita-cita Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk menciptakan tradisi sastra baru dengan menulis buku cerita anak yang sebelumnya dimulai dengan tradisi sastra lisan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu 26 Maret 2025.
Menurut Kahar peserta seleksi buku cerita anak dwibahasa jarang diikuti peserta anak-anak, namun penulisnya merupakan orang dewasa yang berasal dari berbagai kalangan, seperti ibu rumah tangga dan mahasiswa.
Produk yang telah dihasilkan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Jawa Tengah, khususnya guru, untuk dibacakan kepada murid-muridnya.
“Orang tua juga dapat memanfaatkannya untuk mengenalkan bahasa ibu mereka, yaitu bahasa Jawa, kepada anak-anaknya,” jelas penerjemah ahli madya itu.
Panitia Seleksi Buku Cerita Anak Dwibahasa Jawa-Indonesia Berbasis Komunitas, Ika Inayati, menambahkan teknis pelaksanaan secara lengkap dapat diakses melalui media sosial dan laman Balai Bahasa Provinsi Jateng.
Ada kriteria khusus yang harus dipenuhi sebagai penulis dan penerjemah, yakni harus ber-KTP Jawa Tengah.
“Siapa pun boleh ikut, asal penulis dan penerjemahnya ber-KTP Jawa Tengah. Ilustrator yang diajak bekerja sama boleh tidak ber-KTP Jawa Tengah. Semua orang memiliki kesempatan yang sama,” ujar Ika.
Ika menambahkan bahwa tenggat pengumpulan seleksi buku cerita anak dwibahasa Jawa-Indonesia jatuh pada 30 Mei 2025. Adapun proses penilaian dilaksanakan pada Mei-Juni 2025.
“Karya yang lolos seleksi akan diumumkan pada pertengahan Juni 2025. Peserta yang terpilih dalam seleksi buku ini akan mendapatkan hadiah sebesar Rp7.500.000,00. Namun, jangan lupa pajak ditanggung peserta,” ujarnya. (-)