Perkuat Literasi, BPR Arto Moro Jalin Kolaborasi dengan Helmy Yahya

Sulistya - Jumat, 29 Desember 2023 19:06 WIB
Pemegang Saham Pengendali dan Komisaris Utama BPR Arto Moro, Prof Dr H Subyakto SH MH MM, beserta jajaran foto bersama dengan Helmy Yahya dan tim di kantor R66 Media, jalan Kemang Selatan XII, Jakarta Selatan.

Semarang, Jatengaja.com - Inklusi keuangan yang efektif dapat meningkatkan daya tahan ekonomi masyarakat dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi. Keterampilan pengelolaan keuangan yang baik tidak hanya memberikan dukungan bagi masyarakat dan UMKM dalam mengatasi tekanan ekonomi, tetapi juga memungkinkan mereka untuk lebih tangguh menghadapi kemungkinan krisis keuangan.

Dalam rangka mencapai target inklusi keuangan 90 persen di tahun 2024 dan mendukung program Otoritas untuk peningkatan Indeks Literasi Keuangan, dibutuhkan kerja sama kolaboratif berbagai pemangku kepentingan. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) termasuk perbankan dapat menggunakan cara/metode berbasis teknologi informasi dalam melakukan kegiatan untuk meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan.

Sebagai bagian dari strategi pemanfaatan dan optimalisasi sarana teknologi informasi untuk mendukung pelaksanaan literasi dan inklusi keuangan oleh pebankan kepada masyarakat tersebut, BPR Arto Moro melakukan kolaborasi dengan R66 Media, perusahaan management talenta digital yang berkantor di Jakarta. Kolaborasi yang dilakukan tersebut meliputi pelatihan optimalisasi sosial media untuk mendukung literasi keuangan serta podcast literasi keuangan melalui Youtube Channel Helmy Yahya Bicara, CEO R66 Media.

Untuk itu, pada Rabu, 27 Desember 2023, bertempat di Kantor R66 Media, di Jalan Kemang Selatan XII, Jakarta Selatan diselenggarakan kegiatan Pelatihan Optimalisasi Pemanfaatan Sosial Media untuk Industri Perbankan yang diikuti oleh tim media BPR Arto Moro. Selain pelatihan sosial media, juga dilakukan pengambilan gambar untuk Podcast Helmy Yahya Bicara mengenai literasi keuangan perbankan dan BPR dengan narasumber Prof Dr H Subyakto SH MH MM, Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan Komisaris Utama BPR Arto Moro.

Darmawan SSos, Direktur Utama BPR Arto Moro mengatakan,kolaborasi dengan R66 Media ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Helmy Yahya ke kantor pusat BPR Arto Moro beberapa waktu yang lalu. Menurut Darmawan, dalam kunjungan Helmy Yahya tersebut dibahas pelbagai hal dan strategi untuk penguatan digitalisasi dan optimalisasi media sosial untuk mendukung kinerja BPR.

‘‘Kolaborasi dengan R66 Media adalah strategis untuk penguatan internal sekaligus difersifikasi media komunikasi eksternal. Kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai studi banding untuk melihat infrastruktur dan cara kerja tim R66 Media sehingga bisa kami terapkan untuk penguatan dan optimalisasi kinerja tim di BPR Arto Moro,’’ kata Darmawan.

Saat ini, aset BPR Arto Moro telah mencapai Rp1,1 Triliun. Dengan status sebagai BPR terbesar di kota Semarang, menurutnya, BPR Arto Moro mempunyai tanggung jawab sosial yang besar untuk meningkatkan pemahaman dan literasi masyarakat terkait perbankan.

‘‘Siapa yang tidak kenal dengan Helmy Yahya. Dengan subscriber lebih dari 1 juta dan dengan kepakaran dan popularitas yang dimiliki, saya yakin kolaborasi ini sangat tepat untuk meningkatkan kompetensi tim medi BPR Arto Moro serta untuk mensosialisasikan tentang perbankan kepada lebih banyak masyarakat,”ujar Darmawan.

Era Digital

Helmy Yahya, dalam kesempatannya berbincang dengan BPR Arto Moro, mengatakan sudah saatnya bagi BPR untuk mendigitalkan dirinya. Hal ini menurutnya karena tidak ada bisnis yang bisa tumbuh ke depan tanpa dukungan digital. Dengan budaya FOMO yang ada di masyarakat, informasi akan mudah menjadi viral sehingga akan dilihat oleh banyak masyarakat.

‘‘Saya banyak menjadi bisnis coach perusahaan. BPR itu beda dengan bank umum. Nilai tambah bagi BPR adalah sisi kelokalan. BPR di Semarang tentu beda dengan BPR di Bali. Masyarakatnya beda, kulturnya beda. Untuk itu, info-info tersebut perlu diangkat melalui media sosial,” kata Helmy Yahya.

BPR bisa lebih simpel dan lebih fleksibel dibandingkan bank umum. Fleksibilitas ini menurutnya bisa menjadi kekuatan bagi BPR Arto Moro. Beberapa hal yang tidak bisa dipenuhi oleh bank umum, karena karakteristik lokalnya, bisa dilakukan oleh BPR.

‘‘Penting untuk meperkuat tim yang berkonsentrasi di media sosial. Saluran ini adalah media promosi paling mudah dan tepat sasaran. Anak muda sekarang bisa dipastikan pasti main medsos. Kita tidak boleh ketinggalan. Untuk itu harus dibangun tim yang serius dan terus diperkuat kompetensinya,’’ tutur Helmy Yahya.

Podcast Helmy Yahya Bicara dengan narasumber Prof Dr H Subyakto SH MH MM mengenai Perbankan dan BPR sendiri direncanakan akan tayang di channel Youtube pada awal Januari 2024. (-)

Editor: Sulistya
Tags BPR Arto MoroBagikan

RELATED NEWS