Pemprov Jateng Bersama BI Bersinergi Pulihkan Sawah Terdampak Banjir di Grobogan dan Demak

SetyoNt - Sabtu, 05 Juli 2025 00:22 WIB
Plh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Nita Rachmenia memberikan keterangan kepada wartawan terkait penanganan sawah terdampak banjir di Grobogan. (dok. Humas BI Jateng)

Grobogan, Jatengaja.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), serta pemangku kepentingan lain bersinergi memulihkan sawah terdampak banjir di Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan.

Selain itu juga melakukan revitalisasi jaringan irigasi Pelayaran di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak. Upaya terpadu ini diharapkan mengakselerasi pemulihan lahan dan aliran saluran irigasi, sehingga pasokan beras terjaga dan inflasi pangan rendah dan stabil.

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin menyatakan, Jawa Tengan sebagai salah satu lumbung padi nasional dengan total produksi tahun 2024 sebesar 8.891.297 ton GKG dan memberikan kontribusi nasional terbesar kedua sebesar 16,73% setelah Jawa Timur.

Kabupaten Demak dan Grobogan merupakan daerah lima besar lumbung padi Jawa Tengah, yaitu masing-masing mempunyai pangsa sebesar 7,98% dan 10,12%.

Namun, pada Semester I 2025, kedua kabupaten dimaksud memiliki tantangan dan permasalahan yang diakibatkan banjir sebagai dampak curah hujan tinggi dan sedimentasi di saluran irigasi.

Tercatat seluas 787 hektar sawah di Kabupaten Demak dan 252 hektar sawah di Kabupaten Grobogan tergenang banjir.

Pelksana harian (Plh) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Nita Rachmenia, menyatakan perlunya sinergi seluruh pihak yang kuat agar ketahanan pangan tetap terjaga.

Sebagai salah satu wujud komitmen Bank Indonesia dalam upaya menjaga stabilitas harga pangan dan meningkatkan ketahanan pangan di lumbung pangan Jawa Tengah.

“Bank Indonesia memberikan dukungan sarana dan prasarana pertanian, pelatihan teknis normalisasi lahan sawah, dan revitalisasi saluran irigasi,” ujarnya.

Guna mempercepat pemulihan di Grobogan, Kementerian Pertanian telah mendistribusikan 13.625 kilogram benih padi bagi 545 hektare lahan.

Sedangkan Bank Indonesia (BI) Jateng menambah dukungan fasilitasi sarana prasarana ketahanan pangan berupa pompa air, rice transplanter, dan rumah burung hantu (Rubuha).

Sinergi bersama juga dilakukan oleh Pemprov, Pemkab Grobogan, dan BBWS dalam rangka normalisasi saluran irigasi dan penguatan tanggul terus digenjot agar petani bisa menanam lebih cepat dan memulihkan produktivitas secara bertahap.

Aksi nyata penanganan banjir serupa juga berlangsung di Demak. Sebanyak 28.450 kilogram benih dialokasikan Kementan untuk 1.138 hektare sawah.

Sedangkan BI Jateng memberikan dukungan pemulihan produksi padi di Desa Wonokerto, peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan teknis pascabanjir, serta penambahan Rubuha agar aktivitas budidaya kembali produktif dan risiko hama makin berkurang.

Dengan semangat gotong-royong dan sinergi seluruh pemangku kepentingan akan menjaga pasokan beras di Kabupaten Grobogan dan Demak, menjaga kestabilan harga pangan pokok, dan mensejahterakan petani serta menggerakan roda perekonomian daerah. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS