Ratusan Pemanah Muda dari 28 Provinsi di Indonesia Ikuti Kejurnas Panahan Junior di Kudus

SetyoNt - Sabtu, 28 Juni 2025 19:58 WIB
Menpora, Ario Bimo Nandito Ariotedjo dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin (tiga dan empat dari kiri) membuka Kejunas Panahan Junior di Supersoccer Arena, Kabupaten Kudus, Sabtu 28 Juni 2025. (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Kudus, Jatengaja.com - Sebanyk 876 atlet pemanah muda dari 28 provinsi di Indonesia mengikuti ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan Junior yang berlangsung di Kudus, Jawa Tengah.

Pembukaan Kejurnas Panahan Junior dilakukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Ario Bimo Nandito Ariotedjo dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin di Supersoccer Arena, Kabupaten Kudus, Sabtu 28 Juni 2025.

Ajang Kejurnas panahan junior bertajuk MilkLife Archery Challenge tersebut digelar mulai Jumat, 27 Juni hingga 5 Juli 2025, dengan mempertandingan empat kategori usia, yakni U-18, U-15, U-13, dan U-10. Khusus kategori terakhir, baru disematkan pada kejurnas di Jateng 2025.

Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin mengatakan, kejurnas panahan junior itu menjadi dukungan pembinaan atlet-atlet muda, karena terdapat kategori baru kelompok umur (KU) 10 tahun.

"Ini menunjukkan keseriusan kita untuk cabang olahraga panahan, agar lebih masif lagi pembinaannya. Berharap, melalui ajang ini para atlet panahan Jateng terpacu meningkatkan prestasinya,” kata Taj Yasin.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani), Arsjad Rasjid, mengatakan, Jateng kembali menjadi tuan rumah kejurnas panahan tersebut setelah 29 tahun.

“Kejurnas panahan junior ini terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraannya dan terlengkap dari segi kelompok umur, bahkan di bawah 10 tahun. Ini membangun ekosistem pembinaan nasional,” ujarnya.

Lebih lanjut secara keseluruhan, terdapat 442 atlet yang bertanding di divisi Standar Nasional, 221 atlet di divisi Recurve, dan 213 atlet di divisi Compound.

"Ini bagian dari kolaborasi PB Pertani dan Bhakti Olahraga Djarum. Untuk pertama kalinya nanti ada juara umum, dan mendapat piala, serta uang pembinaan," kata Arsjad.

Hal menarik dalam kejurnas di Jateng ini, diceritakan dia, terdapat 11 atlet dari Provinsi Papua Tengah yang baru saja tiba dari perjalanan panjang. Dukungan orang tua juga tampak, dengan perjalanan menyusul menggunakan moda transportasi kapal laut.

Di tempat yang sama, Menpora Dito mengatakan, penyelenggaraan Kejurnas Panahan Junior ini merupakan kolaborasi antara federasi bersama swasta.

Dikatakan Dito cabor panahan Indonesia selalu diunggulkan pada setiap gelaran Olimpiade. Maka dari itu, Indonesia membutuhkan pembinaan dan pemerataan, sehingga mampu melahirkan atlet-atlet muda yang siap berlaga pada ajang nasional dan internasional.

"Saya rasa ini merupakan suatu kekhususan dan spesial dari Kudus, sebagai destinasi untuk sport tourism. Hari ini bisa dilihat dampaknya, tidak hanya prestasi olahraga melainkan juga UMKM, hingga perhotelan," kata dia.

Dua orang atlet muda asal Jateng yakni, Deeva Earlyta Arsyfa (KU 13), dan Hilma Adelya (KU 18), mangatakan, punya target menjadi juara. Terlebih saat ini bertanding sebagai tuan rumah,"Harapannya nanti fokus, tembakannya bisa grouping dan lebih tenang," kata Hilma. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS