Pelaku Usaha Forwarding dan Logistik Optimistis Sambut 2026
Semarang, Jatengaja.com - Para pelaku usaha di bidang logistik dan forwarding di Jawa Tengah menutup tahun 2025 denngan tren yang menunjukkan adanya peningkatan. Bahkan, mereka optimistis, pada 2026 diproyeksikan akan terus naik.

Menurut Ketua Indonesia Women in Transportation & Logistics (IWTL) Jateng, Bayu Wijayanti melalui Penasihat Lulu MRW, saat ini, kapasitas pelabuhan sudah mendekati batas maksimal, terutama dengan meningkatnya arus kargo.
- Gelar Operasi Lilin Candi 2025, Polda Jateng Dirikan Ratusan Pos Pengaman Nataru
- Bioskop Pertama Cinema XXI di Tuban Resmi Dibuka, Angin Segar bagi Ekonomi Lokal
- Buntut Kegagalan Timas Indonesia di SEA Games 2025, PSSI Copot Pelatih Indra Sjafri
Hal ini didorong oleh masuknya banyak investor, khususnya dari Tiongkok, ke kawasan industri seperti KIK, KITB, Jateng Land, dan kawasan industri lainnya di Jawa Tengah.
Menurutnya, peran pelaku forwarding dan logistik sangat penting karena jasa yang diberikan mendukung langsung aktivitas para investor tersebut.
"Dengan banyaknya investasi yang masuk ke Jawa Tengah, baik di Batang, Kendal, maupun Semarang, serta daerah lain, prospek bisnis forwarding dan transportasi pada 2026 dinilai lebih baik dibandingkan 2025. Volume kegiatan ekspor-impor diperkirakan terus meningkat," kata Lulu.
Didukung Pemerintah
Dirinya optimistis karena didukung oleh kebijakan pemerintah yang memberikan berbagai fasilitas serta pembangunan infrastruktur yang semakin memadai.
Hal itu diungkapkan di sela-sela Fun Walk dan Senam Zumba yang diadakan IWTL wilayah Jawa Tengah dengan mengusung tema “Sinergi”, di Taman Sleko, Kawasan Kota Lama Semarang, Sabtu (20/12/2025) pagi.
- Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UTU, Budayakan Bedah Buku Membangun Inspirasi Gen Z
- RUPSLB Telkom Setujui Spin-off InfraNexia
- Rektor Undip Lepas Bantuan Mesin Penjernih Air ke Wilayah Bencana Sumbar
Menurut Ketua Panitia, Elok Khotijah didampingi penasihat Harsanti Widyaningtyas dan Titik Haryanti, tema yang diangkat sebagai upaya menyatukan perempuan-perempuan di sektor logistik Jawa Tengah agar dapat bersinergi, bekerja sama, dan saling bahu-membahu demi kesejahteraan logistik Jawa Tengah.
Kegiatan diselenggarakan dalam rangka memeringati Hari Ibu. Setelah jalan sehat dan senam zumba, acara dilanjutkan dengan makan bersama dan pembagian aneka doorproze.
Menurut Lulu, pelaku usaha di sektor ini sebagian besar bergerak di bidang jasa, khususnya jasa kepabeanan dan pelayanan pelabuhan. Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) berperan dalam pengurusan perizinan ekspor dan impor, sementara forwarder atau NVOCC merupakan pengangkut yang tidak memiliki kapal sendiri.
Dikatakan, peningkatan infrastruktur dan biaya produksi yang relatif lebih rendah dibandingkan provinsi lain menjadikan Jawa Tengah sebagai tujuan relokasi banyak perusahaan.
"Pengembangan kawasan industri seperti KITB, KIK, dan Jateng Line semakin memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai pusat pertumbuhan logistik nasional," katanya.
Adapun Titik menuturkan, banyaknya investor ke Jawa Tengah salah satu sebabnya adalah kondisi politik yang stabil dan keamanan yang terjaga. Menurutnya, Jawa Tengah dikenal sebagai wilayah yang kondusif dan aman, sehingga memberikan jaminan kepastian usaha.
"Untuk proyeksi angka pertumbuhan pada 2025 dan 2026, hal tersebut sangat bergantung pada target yang ditetapkan Pelabuhan Tanjung Emas. Jika pelabuhan menargetkan pertumbuhan 10 persen atau 20 persen, maka pelaku logistik akan menyesuaikan dan berpotensi mencapai angka yang sama," katanya.
Dijelaskan, bidang jasa logistik tidak hanya sebatas pengangkutan kontainer dari pelabuhan ke pabrik atau sebaliknya. Sistem logistik mencakup seluruh rantai pasok (supply chain), mulai dari pergudangan, transportasi, bongkar muat (loading dan unloading), hingga pengurusan perizinan ekspor-impor.
"Inilah peran utama perusahaan pengurusan jasa kepabeanan dan forwarder dalam mendukung kelancaran arus logistik nasional," kata Titik. (-)
