Menparekraf Sandiaga Uno Luncurkan Program Digital Santripreneur Agar Santri Jadi Pengusaha

SetyoNt - Senin, 06 November 2023 21:21 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Luncurkan Program Digital Santripreneur Agar Santri Jadi Pengusaha (Jatengaja.com/Istimewa)

Semarang, Jatengaja.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekref ), Sandiaga Salahuddin Uno meluncurkan program Digital Santripreneur untuk menumbuhkan jiwa wirausaha santri.

Peluncuran program Digital Santripreneur dilakukan Sandiaga pada acara pengukuhan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Semarang di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (PPFF) Semarang, Sabtu 4 November 2023.

Hadir dalam acara pendiri dan pengasuh Dr. KH. Fadlolan Musyaffa', Ketua FKPP Kota Semarang Syamsuddin, Kepala Kemenag Kota Semarang, Ahmad Farid, Ketua Umum Muslim Trade Center MTC Jateng, Kukrit Suryo Wicaksono, dan Ketua Kadin Kota Semarang Arnas Agung Andrarasmara, serta para santri.

Sandiaga Uno menyatakan ada tiga hal penting yang harus dimiliki santri untuk memiliki jiwa entepreneurship, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi yang menggabungkan iman dan taqwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Santri harus melakukan terobosan untuk menciptakan ekonomi hijau dengan menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin, dan santri harus mengambil peran untuk menjadikan Indonesia negara yang baldatun thayyibatun warabbun ghofur,” katanya.

Ketua Kadin Kota Semarang, Arnas Agung menegaskan kesiapan untuk mendukung penug kegiatan produktif yang dilakukan FKPP Kota Semarang.

“Ini demi meningkatkan produktifitas santri, yang juga menjadi generasi penerus bangsa,” tandasnya.

Sementara, pendiri dan pegasuh PPFF Semarang, Dr. KH. Fadlolan Musyaffa' meminta para santri harus multitalenta yakni di samping mendalami ilmu agama juga harus menekuni dunia usaha.

“Santri harus bisa mandiri tidak tidak memiliki mental karyawan atau pegawai, namun harus memiliki mental inovator dan kreator menciptakan lapangan kerja untuk membuka usaha, sekecil apapun harus berani memulai,” ujarnya.

Kiai Fadlolan memberi contoh cepatnya perkembangan dan kemajuam PPFF baik fisik bangunan maupun metode pendidikan, karena keberanian pengasuh PPFF untuk memulai inovasi dan gagasan yang tinggi.

Kepada 275 pengasuh pondok pesantren yang hadir dalam acara, kiai Fadlolan memotiviasi agar berani melangkah membuat Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) seperti yang sudah di milik PPFF.

PPFF memiliki BUMP antara lain, dua mini market Adam Mart, SPBU mini, Toko Kitab, Pujasera, katering, laundry, Butik Sabiela Fashion, Jasa Transportasi, budidaya kambing, tanaman herbal, dan pengelolaan sampah.

“Berbagai jenis BUMP tersebut di samping untuk kebituhan pengembangan pesantren juga sekaligus melatih jiwa enterpreneur santri agar survive di manapun berada,” ujar kiai Fadlolan. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS