Menag Sebut Tak Ada Pembatasan Usia Jemaah Haji 2023
Jatengaja.com - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan tidak ada pembatasan usia calon jemaah haji Indonesia pada penyelanggaraan ibadah haji 2023.
Hal ini setelah ada kesepakatan dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah tentang penyelenggaraan ibadah haji 2023.
“Sesuai kesepakatan, tahun ini (2023) sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji. Artinya Jemaah berusia 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini,” kata Menag diansir kemenag.go.id, Selasa (10/1).
- Warga Miskin di Brebes Turun 1,38%, Tapi di Lima Kecamatan Masih Tinggi
- Gubernur Ganjar Minta Para Kades Patroli Cek Kondisi Tanggul
- Badai PHK Belum Usai, McDonalds Akan Lakukan PHK Massal
- Sudah 17 Tahun, Lumpur Lapindo Masih Menyembur
- Ratusan Ide Kreatif Muncul dari Program #Ayobikinnyata Karyawan TelkomGroup
Sebelumnya pada masa pandemi Covid-19 pemerintah kerjaan Arab Saudi membatasi usia jemaah haji di bawah 65 tahun.
Lebih lanjut, Menag Yaqu menyatakan pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
Kesepakatan tersebut ditandatangani hari ini oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah, Minggu (8/1).
Dalam kesepakatan itu, Indonesia mendapatkan jatah kuota haji 2023 dari Pemerintah Arab Saudi sebanyak 221.000 jemaah.
“Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah,” ujarnya.
Kuota haji tersebut terdiri atas sebanyak 203.320 jemaah haji reguler, 17.680 jemaah haji khusus, serta petugas haji sebanyak 4.200 kuota.
Selain tentang kuota haji, kesepakatan ini juga mengatur tentang pendaratan (landing) pesawat di Jeddah dan Madinah, serta beberapa kebijakan terbaru terkait pelayanan ibadah haji 2023.
Dalam pertemuan dengan Menteri Tawfiq itu, Menag Yaqut juga melobi meminta tambahan kuota haji bagi Indonesia, karena antrean jemaah haji di Tanah Air sangat panjang.
“berharap ada tambahan kuota bagi Indonesia sehingga bisa mengurangi jumlah antrean jemaah haji. Semua tentu bergantung pada kebaikan hati Yang Mulia Raja Salman, Pangeran Muhammad Bin Salman, dan Bapak Menteri Haji,” ujarnya. (-)