Kebutuhan Dasar Korban Banjir Pati Telah Terpenuhi

Sulistya - Sabtu, 03 Desember 2022 12:12 WIB
Petugas BPBD dan sukarelawan membersihkan lumpur setelah banjir bandang melanda Pati, Jawa Tengah. (dok/jatengprov.go.id)

Pati, Jatengaja.com – Kebutuhan dasar warga terdampak banjir bandang yang terjadi pada Kamis (30/11/2022) telah terpenuhi. Bahkan, warga sudah kembali ke rumah masing-masing begitu air surut.

Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro menjelaskan, banjir disebabkan meluapnya air di aliran Sungai Godo. Wilayah terdampak meliputi Desa Gunungpanti, Desa Kropak (Kecamatan Winong) dan Desa Sinomwidodo (Kecamatan Tambakromo). Selain itu, wilayah di Kecamatan Gabus juga terdampak.

Henggar tidak mau berspekulasi terkait penyebab pasti banjir di wilayahnya. Ia menyebut, evaluasi terhadap penyebab banjir memerlukan waktu dan kajian komprehensif. Namun demikian, perbaikan lingkungan di Pegunungan Kendeng menjadi hal mutlak untuk dilakukan.

“Rekonstruksi (bangunan) terdampak bencana banjir akan dilakukan langkah perbaikan. Selain itu, perbaikan lingkungan, karena adanya pembukaan lahan hutan sosial untuk tanaman produktif yang seharusnya tidak menghilangkan tanaman keras, tapi kenyataanya banyak disalahartikan. Nah terkait itu, saya akan moratorium pembukaan hutan sosial dan berkomunikasi dengan Perhutani, untuk melakukan reboisasi,” tuturnya dikutip dari jatengprov.go.id.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap aktivitas penambangan ilegal yang ada di wilayah Kendeng.

Hal serupa diungkapkan Kalakhar BPBD Pati, Martinus Budi Prasetyo. Ia mengungkapkan, hingga Jumat pagi, pengungsian yang masih aktif berada di Masjid Desa Sinomwidodo. Sementara di Desa Godo dan Tanjunganom masyarakat sudah kembali ke kediaman masing-masing.

“Di Sinomwidodo itu pun, ketika kondisi siang hari terang, tidak ada yang stay di masjid. Mereka tetap beraktivitas, baru pada malam hari warga kembali jumlah tak banyak. Jumlah kerusakan rumah terdampak yang masuk kerusakan berat sedang ringan, masih didata,” katanya.

Pihaknya tetap menyiagakan personel baik dari BPBD Pati atau sukarelawan penanggulangan bencana di wilayah yang membutuhkan bantuan.

Normalisasi Sungai Godo

Berkaca pada banjir bandang pada Kamis lalu, Budi mengimbau masyarakat di hulu dan hilir aktif berkomunikasi, mengingat hujan diperkirakan masih akan terjadi hingga Februari 2023.

“Masyarakat di aliran sungai harus meningkatkan komunikasi. Warga di hulu supaya berkomunikasi dengan yang ada di hilir ketika ada hujan deras, supaya masyarakat siap-siap. Selain itu, selalu kami sampaikan agar ada tempat tinggi di dalam rumah supaya bisa menaruh barang berharga ketika banjir,” ujarnya.

Pihaknya juga meminta, agar segera dilakukan normalisasi terhadap Sungai Godo. Ini mendesak, karena sedimentasi menyebabkan sungai tak mampu menahan tingginya debit air yang diakibatkan curah hujan.

“Alih fungsi hutan jadi tanaman semusim (diduga) menjadi sebab. Upaya yang bisa dilakukan adalah normalisasi sungai Godo, karena sedimentasi berlebih yang disebabkan kerusakan di catchment area di areal Pegunungan Kendeng. Nah ini merupakan ranah BBWS agar sungai mampu menampung aliran air,” urainya.

Terkait status siaga bencana, Budi mengatakan tengah menyelesaikan draft tersebut. Dalam waktu dekat diharapkan segera selesai dan mendapat persetujuan dari Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS