Gubernur Jateng Luncurkan Program Speling, Warga Bisa Periksa Dokter Spesialis Gratis di Balai Desa
Jepara, Jatengaja.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) meluncurkan program Layanan Dokter Spesialis Keliling (Speling) untuk menangani kesehatan warga di desa.
Melalui program Speling ada lima layanan kesehatan gratis yang diberikan kepada warga yakni pemeriksaan Tuberkulosis (TBC), kanker serviks, kesehatan jiwa, kusta, dan ibu hamil.
Peluncuran program Speling tersebut dilakukan Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Selasa 4 Maret 2025.
- Bulan Februari 2025, Jateng Alami Deflasi Sebesar 0,78 Persen, Ini Penyebabnya
- Inovasi Wealth Management, BRI Buka Private Signature Outlet Eksklusif di Surabaya
- Bayar Klaim JHT Bagi 8.371 Eks Pekerja PT Sritex, BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Rp129 Miliar
- Bayar THR Lebaran PNS Tahun 2025, Pemerintah Rogoh Uang Rp50 Triliun
- Gubernur Jateng Akan Upayakan Eks Buruh Sritex Terkena PHK Bisa Bekerja Kembali
Gubernur Jateng menyatakan ada dua keuntungan yang diperoleh warga dengan memanfaatkan program Speling yakni periksa di balai desa yang dekat dengan tempat tinggal, sehingga lebih irit waktu. Kedua, warga cukup bawa KTP maka layanan kesehatan gratis bisa langsung dilakukan.
“Speling ini mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat bawah. Sasaran yang pertama di Desa Troso Kecamatan Pecangaan dan Desa Karanggondang Kecamatan Mlonggo Jepara, karena ini linier dengan penerima bansosnya di atas 60 persen,” katanya.
Mantan Kapolda Jateng itu menginginkan, nantinya semua masyarakat Jateng di 35 kabupaten/kota bisa memanfaatkan layanan program Speling, sehingga warga tidak harus pergi ke Puskesmas atau rumah sakit.
Menurut gubernur, program Speling ini didukung oleh dokter spesialis dari 7 rumah sakit milik provinsi, Dinas Kesehatan, rumah sakit swasta.
Sebagai tahap pertama, ada 70 desa di 35 kabupaten/kota yang menjadi sasaran. Saat ini sudah ada 10 mobil Layanan Speling yang akan terus bekerja melayani masyarakat serta akan dilakukan penambahan.
Dari sejumlah layanan kesehatan yang diberikan, Luthfi memprioritaskan pemeriksaan TBC karena sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto yang ingin menekan penyakit menular tersebut di seluruh Indonesia.
"Paling pokok adalah TBC, selaras dengan program Bapak Presiden Prabowo. TBC bisa diturunkan," tandasnya.
Selain pemeriksaan TBC, juga menekankan pemeriksaan kanker serviks dan ibu hamil. Pemeriksaan ibu hamil minimal dilakukan 6 kali dalam 9 bulan mengandung.
Pemeriksaan itu ditambah dengan cek janin melalui USG pada trimester pertama atau usia kehamilan 3 bulan pertama dan trimester ketiga atau usia kehamilan 3 bulan terakhir.
- Bersama BRI Menanam - Grow & Green Ekosistem Laut Terjaga Nelayan
- Pakar Falak Sebut Awal Ramadhan 2025 Ada Kemungkinan Berbeda antara Muhammadiyah dan NU
- Pertamina Patra Niaga Regional JBT Borong 9 Penghargaan PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar mengatakan, untuk menangani TBC maka langkah pertama adalah menemukan penderita terlebih dahulu.
Menurutnya, Treatment Success Rate (TSR) atau peluang sembuh penderita TBC besar setelah perawatan rutin, yakni 9 orang dari 10 orang.
“Harus ditemukan dulu kasus TBC ini. Kemudian keluarga atau orang yang di sekelilingnya juga dicek. Dari 1 orang yang sakit, tressingnya minimal 8 orang. Dari situ akan ketahuan, tertular atau tidak,” ujarnya.
Warga Desa Karanggondang Pailus, Kecamatan Mlonggo, Sela Karainina Putri menyatakan mendapat informasi lebih awal mengenai program tersebut, sehingga bisa melakukan pemeriksaan lebih cepat.
"Senang ikut Speling, karena dekat rumah dan dokternya spesialis dan tak dipungut biaya. Kala periksa di bidan bayar Rp50 ribu," kata Sela usai menjalani USG janinnya diketahui laki-laki dalam keadaan sehat. (-)