BPS Sebut Penduduk Miskin Jateng Turun 66,73 Ribu Jiwa
Semarang, Jatengaja.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menyebutkan jumlah penduduk miskin pada periode Maret 2023 tercatat mengalami penurunan sebanyak 66.73 ribu atau 0,21% dibandingkan tahuh 2022.
Menurut Kepala BPS Jawa Tengah (Jateng), Dadang Hardiwan jumlah penduduk miskin di Jateng pada Maret 2023 tercatat sebanyak 3,79 juta orang.
“Jumlah ini mengalami penurunan 0,21 persen atau 66.73 ribu dibanding atas September 2022 yang mencapai sebanyak 3,86 juta orang,” katanya di Semarang, Senin (17/7).
- Harga Tiket MotoGP Mandalika 2023,Termahal Rp20 Juta
- Pesawat Listrik Pertama di Inggris Akan Diluncurkan
- Pemkab Sragen Intensif Dampingi 230 Koperasi Aktif
- Persiapan Hari Anak, Menteri PPPA Jelajah Sapa Kota Semarang
- Kerajaan Belanda Dukung Penanganan Banjir di Kota Semarang
Penurunan jumlah penduduk miskin di Jateng ini, lanjut Dadang seiring terjadinya perbaikan ekonomi yang tumbuh positif setelah pandemi Covid-19 sehingga kesejahteraan rakyat terus membaik.
Selain itu, selama periode September 2022 sampai Maret 2023 tingkat inflasi cenderung rendah, berada pada 1,30 persen. Sedangkan pada Maret 2022-September 2022 inflasi menyentuh 3,60 persen.
Nilai Tukar Petani juga mengalami peningkatan pada Maret 2023 sebesar 107,52 dibandingkan September 2022 sebesar 105,97.
Produksi padi pada Triwulan I 2023 mencapai 3,28 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), naik sebesar 1,10 juta ton, dibanding produksi padi Triwulan III 2022 sebanyak 2,18 juta ton GKG.
“Kondisi ini memberikan pengaruh kepada kesejahteraan masyarakat, seperti penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT), pada Februari 2023 sebesar 5,24 persen, lebih rendah dibanding Februari 2022 sebesar 5,75 persen,” ujarnya.
Dadang menambahkan metodologi pengukuran kemiskinan masyarakat dengan menggunakan Basic Needs Approach.
“Di mana kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan,” tandasnya. (-)