Bangkitkan Kejayaan Ukir Jepara, BI Jateng dan Pemkab Jepara Gelar JIF-BW Gayeng 2025

SetyoNt - Jumat, 14 Maret 2025 10:25 WIB
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Andi Reina Sari (dua dari kiri) melihat ukiran Jepara pada JIF-BW Gayeng 2025. (Jatengaja.com/dok. Humas BI Jateng)

Jepara, Jatengaja.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pembak) Jepara, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara, Komunitas Ukir Jepara, dan Konsorsium Jepara Gerak menggelar kegiatan Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIF-BW) Gayeng 2025.

Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIF-BW) Gayeng 2025 yang mengusung tema “The World Carving Center” berlangsung di Gedung Wanita Jepara pada 9-23 Maret 2025.

Kegiatan JIF-BW merupakan pelaksanaan tahun ketiga yang juga menjadi agenda road to Pameran UMKM Gayeng Mei 2025 mendatang. Rangkaian JIF-BW terdiri dari pameran produk mebel, Jepara International Furniture Carving Contest (JIFCC) Gelar Karya, Buyers Night, dan seminar sertifikasi halal produk barang gunaan yaitu mebel.

Kagitan pameran diikuti oleh 67 peserta, sementara kontes ukir (JIFCC) diikuti oleh 99 peserta luring maupun daring.

Untuk agenda seminar sertifikasi dilakukan bekerja sama dengan Halal Center Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara dalam rangka mempersiapkan produk mebel Jepara masuk ke pasar internasional, seperti negara-negara di Timur Tengah.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Andi Reina Sari, menyampaikan peran penting industri mebel dan furniture serta UMKM yang terlibat bagi PDRB Jawa Tengah.

“Sehingga diperlukan dukungan penuh untuk mendorong ekosistem industri mebel baik dari sisi hulu hingga hilir,” ujarnya pada acara Buyers Night.

Bupati Jepara, Bapak Witiarso Utomo, dalam kesematan sama menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang mendukung kegiatan JIF-BW 2025.

“Berharap kegiatan ini dapat mengembalikan kejayaan Jepara sebagai kota ukir yang merupakan warisan budaya sekaligus menjadi sumber pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.

Sementara, Wakil Ketua MPR RI, Ibu Lestari Moerdijat, berharp Jepara sebagai pusat industri mebel dan ukiran sejak abad 15 dapat senantiasa meningkatkan keunggulan dan daya saing sebagai karya seni.

Ke depan, ukir Jepara akan diperjuangkan menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) dunia UNESCO melalui kerjasama dengan stakeholders terkait.

“Untuk itu diperlukan eksplorasi keunikan dan diferensiasi produk seni ukir Jepara guna mengakselerasi proses WBTB tersebut,” ujarnya.

Dalam acara Buyers Night, disampaikan pula penghargaan kepada sejumlah pengukir yang terpilih dengan kategori utama penilaian terdiri dari figur dan potret, artefak historis, ukiran tiga dimensi penuh, ekspresi dan gaya hidup, diorama edukatif sebagai media komunikasi serta dekoratif dan ornamen.

Penilaian dilakukan tiga orang dewan juri yaitu Husen Hendriyana dari Institut Seni Budaya Indonesia, Bandung, Bambang Paningron dari Universitas Gadjah Mada, serta Putu Sutawijaya, dari ISI Yogyakarta.

Melalui rangkaian kegiatan JIF-BW ini diharapkan dapat menarik minat buyer luar negeri untuk mendukung kinerja ekspor di Jawa Tengah sekaligus makin mengukuhkan Jepara sebagai pusat ukir dunia.

Ke depan, sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholder juga diharapkan akan semakin solid dalam meningkatkan daya saing industri mebel Jepara. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS