Kakak Beradik Bos Djarum Duo Hartono Kantongi Rp16,93 Triliun dari Dividen BBCA

SetyoNt - Rabu, 12 Maret 2025 23:51 WIB
Gedung BCA

Jakarta, Jatengaja.com - Kakak Beradik Bos Djarum Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono mengkantongi Rp16,93 Triliun dari pembagian Dividen PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tahun 2024.

BBCA secara resmi membagikan dividen tunai senilai Rp300 per saham untuk tahun buku 2024. Dari jumlah tersebut, Rp50 per saham sudah dibayarkan sebagai dividen interim pada 11 Desember 2024. Dengan demikian, dividen final yang dibagikan tahun ini mencapai Rp250 per lembar.

Keputusan pembagian dividen ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (12 Maret 2025). Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menegaskan bahwa perseroan selalu berupaya meningkatkan jumlah dividen yang dibayarkan kepada investor setiap tahunnya.

“Kita pernah janji kepada para investor, dividen yang dibayar BCA absolutnya itu harus lebih tinggi setiap tahun. Kecuali mungkin pada 2020 saat Covid-19, ya, karena saat itu profitnya negative growth 5%,” ujar Jahja dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis, 24 Januari 2025 dilansir dari Trenasia.com jaringan Jatengaja.com

Duo Hartono yakni Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono sebagai pemegang saham utama BCA melalui PT Dwimuria Investama Andalan menjadi penerima dividen terbesar.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada 7 Maret 2025, Dwimuria memiliki 54,94% saham BCA atau setara dengan 67,72 miliar saham. Dengan dividen final Rp250 per saham, Dwimuria akan menerima total Rp16,93 triliun.

Selain itu, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono juga tercatat sebagai pemegang saham individu terbesar. Robert memiliki 28,13 juta saham atau 0,023%, sedangkan Bambang 27,02 juta saham atau 0,022%. Dengan jumlah tersebut, Robert menerima dividen Rp7,03 miliar, sementara Bambang Rp6,75 miliar.

Pihak afiliasi pengendali yang memiliki 3,02 miliar saham atau 2,45% juga berhak atas dividen sebesar Rp755 miliar. Dengan kepemilikan saham mayoritas ini, keluarga Hartono tetap menjadi penerima dividen terbesar di BCA, memperkuat dominasinya dalam kepemilikan bank swasta terbesar di Indonesia.

Di jajaran direksi, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memiliki 34,18 juta saham atau 0,027%. Dengan kepemilikan tersebut, Jahja berhak atas dividen sebesar Rp8,54 miliar. Wakil Presiden Direktur Armand Wahyudi memiliki 4,25 juta saham atau 0,003% yang berhak atas dividen Rp1,06 miliar.

Djohan Emir Setijoso, komisaris BCA, memiliki 106,82 juta saham atau 0,087% yang berhak atas dividen Rp26,70 miliar. Tonny Kusnadi dengan 7,26 juta saham menerima Rp1,81 miliar. Vera Eve Li dengan 2,21 juta saham mendapatkan Rp553 juta, dan Gregory Hendra dengan 977.547 saham menerima Rp244 juta.

Haryanto Tiara Budiman dengan 776.099 saham mendapatkan Rp194 juta, Frengky Chandra dengan 2,1 juta saham berhak atas Rp525 juta, John Kosasih dengan 731.076 saham menerima Rp183 juta, dan Antonius Widodo yang memiliki 262.511 saham mendapatkan Rp65 juta.

Sementara itu, 42,40% saham BCA dimiliki oleh publik dalam bentuk saham warkat maupun non-warkat. Jumlah pemegang saham juga mengalami peningkatan dari 402.515 orang menjadi 432.148 orang pada 28 Februari 2025, menunjukkan semakin besarnya minat investor terhadap saham BCA.

Usai pengumuman pembagian dividen ini, saham BBCA mengalami kenaikan signifikan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, harga saham BBCA menguat 1,68% atau naik 150 poin ke level Rp9.075 per saham pada sesi pertama perdagangan Rabu, 12 Maret 2025. Kapitalisasi pasar BBCA saat ini tercatat sebesar Rp1.108 triliun. (-)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 12 Mar 2025

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS