Digitalisasi
Rabu, 20 September 2023 21:15 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Semarang, Jatengaja.com - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama pengusaha meluncurkan program Cempaka untuk tangani kasus stunting.
Cempaka adalah singkatan dari Cegah Stunting Bersama Pengusaha di Kota Semarang, khususnya pemilik hotel maupun Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI).
Mbak Ita panggilan wali kota Semarang menyatakan melakukan kerja sama dengan pengusaha, di antaranya pemilik hotel dan PPJI untuk memanfaatkan makanan yang berlebih, jadi bukan makanan sisa.
“Dari pada dibuang atau tidak bermanfaat, bisa diberikan ke masyarakat yang membutuhkan. Karena makanan hotel pasti standarnya bagus. Nanti akan dibagikan oleh Melon Mask (Milenial Gotong Royong Atasi Stunting di Kota Semarang),” katanya pada peluncuran Cempaka, Selasa (19/9) dilansir semarangkota.go.id.
Menurut, Mbak Ita program Cempaka akan melengkapi program pengentasan stunting yang sudah ada sebelumnya yakni Rumah Pelita, Melon Mask, Garang Asem, dan program inovasi lain.
Program Cempaka sendiri merupakan program kolaborasi dengan berbagai stakeholder yang terdiri dari pemerintah maupun pengusaha khususnya pemilik hotel maupun Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia.
“Kami ingin makanan yang berlebih dari hotel bisa diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan, karena makanan dari hotel pastinya memiliki standar dan nilai gizi yang baik untuk dikonsumsi,” tandasnya.
Mbak Ita menambahkan kasus stunting dan kemiskinan ekstrim merupakan masalah yang dihadapi Pemkot Semarang yang harus segera diselesaikan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah stunting dan kemiskinan ekstrim melalui berbagai program dengan target tahun 2024 kota Semarang zero stunting dan zero kemiskinan ekstrim.
“Arahan bapak Presiden adalah pentahelix dengan menggerakkan seluruh stakeholder baik pemerintah ataupun swasta. Sehingga tidak hanya pemerintah, TNI, Polri yang bergerak, tetapi juga pengusaha,” katanya.
Dengan adanya program Cempaka ini, Mbak Ita berharap dapat menyelesaikan masalah stunting dan kemiskinan ekstrim.
“Warga yang stunting atau miskin ekstrim harus disentuh dari yang dekat dengan hotel itu, jadi hotel seperti menjadi orang tua asuh. Karena kalau konsumsi makanan cukup pastinya dia tidak dimasukkan dalam kemiskinan ekstrim nantinya,” tandasnya.
Berdasarkan data Pemkot Semarang, kasus stunting per Agustus 2023 terdapat 1.022 kasus, angka tersebut turun dari sebelumnya pada Februari 2023 sebanyak 1.340 kasus. Dalam kurun waktu 6 bulan, kasus stunting di Kota Semarang turun 218 kasus.
Sedangkan perihal masalah kemiskinan ekstrim di kota Semarang, saat ini angka tersebut berada pada 500 kepala keluarga (KK) atau sekitar 2.000 orang. (-)
Bagikan
Digitalisasi
8 hari yang lalu
Telkom
23 hari yang lalu
Undip
2 bulan yang lalu