Vaksin PMK Efektif Batasi Penyebaran Infeksi

Rembang, Jatengaja.com – Petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang berkeliling ke berbagai daerah guna mengambil sampel darah sapi.

Pengambilan sampel dilakukan untuk mengetahui perkembangan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang sudah mendapatkan vaksin booster. Selain itu, petugas juga memberinya vitamin agar hewan semakin sehat.

Subkoordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh Erdyanti Permatasari mengatakan, PMK merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular. Pemberian vaksin PMK ini efektif dalam membatasi penyakit dan penyebaran infeksi.

• Dua BUMN Jalin Kerja Sama Perusahaan Arab Saudi Akan Bangun Pabrik Hidrogen Terbesar di Indonesia
• Belasan Orang Tidak Dikenal Pukuli Petugas dan Rusak Fasilitas SPBU di Sleman, Ini Tanggapan Pertamina
• Dirut Agung Podomoro Bacelius Ruru Raih Best CEO di TrenAsia ESG Award 2023

Pihaknya telah memberikan vaksin PMK terhadap 130 ribuan sapi. Dari mulai vaksin dosis pertama, hingga booster. Sehingga, untuk mengkaji kekebalan ternak tersebut, pihaknya melakukan monitoring dan evaluasi, dengan ternak-ternak tersebut.

“Nanti sampel darah sapi akan dikirim ke BBVet untuk dilihat antibodi NSP. Jika masih ada antibodi NSP di ternak tersebut, artinya virus masih bisa bereplikasi,” katanya dikutip dari jatengprov.go.id, Jumat (8/9/2023).

Dikatakan, jika masih ada antibodi NSP, maka vaksinasi harus terus dilakukan. Rentang waktunya setiap enam bulan sekali.

“Sapi yang akan diambil sampel darahnya sebanyak 1.106 ekor. Dengan 39 petugas masing- masing mengambil sampel darah 20 ekor sapi,” tuturnya.

Warga Randuagung, Wariman menuturkan, saat ini memiliki empat sapi. Salah satu sapinya pernah terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) namun sudah sembuh, saat ini juga telah mendapatkan booster vaksin PMK.

“Vaksinnya enam bulan sekali, gratis, ya sangat membantu warga,” katanya. (-)