Telkom Bangun High Throughput Satellite Demi Kedaulatan Digital Indonesia

Kamis, 28 Oktober 2021 19:57 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

28 Okt Satelit telkom.jpg
Direktur Utama Telkomsat, Endi Fitri Herlianto (kiri) bersama President & CEO Thales Alenia Space, Hervé Derrey saat penandatanganan kerja sama pembangunan High Throughput Satellite (HTS) antara Telkomsat & TAS di slot orbit 113 BT pada Kamis (28/10/2021) dari lokasi masing-masing. (Jatengaja.com/dok/Humas Telkom)

Jakarta, Jatengaja.com - Sebagai upaya untuk pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia demi terwujudnya lingkungan digital, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak perusahaannya, PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), melakukan penandatanganan kerja sama dengan Thales Alenia Space untuk membangun High Throughput Satellite (HTS) di slot orbit 113 BT.

Pembangunan HTS akan menggunakan frekuensi C-Band/Ku-Band dengan jangkauan yang lebih luas dan kualitas yang andal. 

Penandatanganan kerja sama dilakukan secara online oleh Direktur Utama Telkomsat, Endi Fitri Herlianto dan President & CEO Thales Alenia Space, Hervé Derrey dari lokasi masing-masing pada Kamis (28/10/2021).

Turut hadir menyaksikan, jajaran komisaris dan senior leaders Telkomsat serta beberapa perwakilan dari Thales Alenia Space. 

Penandatanganan bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda ke-93 yang jatuh pada 28 Oktober 1928. Memaknai semangat yang sama, Satelit HTS 113 BT ini juga menjadi wujud pemersatu ribuan pulau di Indonesia dan menghubungkan semakin banyak rakyat Indonesia, demi terwujudnya kedaulatan digital.

Thales Alenia Space dipercaya oleh Telkomsat sebagai kontraktor utama yang bertanggung jawab atas desain, konstruksi, pengujian, dan pengiriman satelit. Selain itu, Thales Alenia Space juga bertanggung jawab terhadap fase early orbital positioning phase (LEOP) dan in-orbit tests (IOT).

Thales Alenia Space akan mendukung penuh pengendalian ground control dan akan melatih tim engineer Telkomsat selama berjalannya perjanjian kerja sama ini. Dukungan lainnya juga akan diberikan oleh Thales Alenia Space sepanjang masa pakai satelit.

Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Edi Witjara mengatakan, TelkomGroup selalu berkomitmen memberikan konektivitas, platform, dan layanan digital bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Satelit HTS 113 BT yang memiliki posisi strategis di atas Indonesia bagian tengah ini, akan semakin memperkuat infrastruktur konektivitas digital di Indonesia dan melengkapi infrastruktur terrestrial maupun kabel laut yang telah kami miliki,” tutur Edi

Penguatan Kapasitas

Direktur Utama Telkomsat, Endi Fitri Herlianto menambahkan, satelit HTS 113 BT akan membantu penguatan kapasitas, kualitas, dan kapabilitas konektivitas digital di Indonesia, terutama di daerah yang belum terjangkau dan minim jaringan terrestrial.

“Semoga langkah ini dapat mendukung terwujudnya kedaulatan digital Indonesia.”

President & CEO Thales Alenia Space, Hervé Derrey, menyampaikan apresiasi kepada Telkomsat yang telah mempercayakan Thales Alenia Space dalam pembuatan HTS ini.  

“Sangat membanggakan bagi kami dapat mendukung pengembangan bisnis pelanggan, dalam hal ini Telkom, setelah sebelumnya Satelit Telkom-3S. Penggelaran HTS 113 BT akan memberikan kapasitas satelit broadband yang sangat aman bagi Telkomsat di seluruh Indonesia,” ujar Hervé Derrey.

Dijelaskan, HTS 113 BT adalah program telekomunikasi keempat untuk melayani operator satelit Indonesia yang menegaskan bahwa Thales Alenia Space mampu memenuhi kebutuhan pelanggannya dengan menawarkan rangkaian produk satelit telekomunikasi yang luas 

Dibangun di atas platform Spacebus 4000B2, HTS 113 BT akan menyediakan kapasitas lebih dari 32 Gbps di seluruh Indonesia. Satelit ini akan memiliki berat sekitar 4 ton saat diluncurkan dan memiliki masa bakti hingga 15 tahun.

Keberadaan HTS di slot orbit 113 BT ini akan melengkapi fungsi satelit-satelit yang telah dimiliki oleh Telkomsat untuk melayani kebutuhan komunikasi domestik. Teknologi yang ada pada satelit ini dapat memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas jauh lebih besar dibandingkan dengan satelit konvensional yang saat ini ada di Indonesia. (-)