DPK
Senin, 06 Oktober 2025 15:51 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya
Semarang, Jatengaja.com - Perekonomian nasional tumbuh solid sebesar 5,12% yoy pada triwulan II, ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan surplus neraca dagang yang konsisten. Pemerintah pun membidik target pertumbuhan 5,4% pada APBN 2026 melalui strategi penguatan permintaan domestik demi menjaga stabilitas dan momentum pertumbuhan.
Demi mencapai target tersebut, pemerintah juga telah mengalokasikan dana besar kepada Bank Himbara guna memperluas akses kredit, terutama bagi sektor UMKM. Sektor ini menyumbang 60% PDB dan 97% tenaga kerja nasional, menjadikannya tulang punggung ekonomi.
Pemerintah juga mengimbau sektor perbankan untuk berkolaborasi dan membangun jaringan yang solid guna mendukung pencapaian target pertumbuhan nasional. Sinergi ini diharapkan memperkuat peran UMKM sebagai mesin penggerak ekonomi, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Sejalan dengan arahan tersebut, sejumlah tokoh ekonomi Jawa Tengah menggelar pertemuan di Resto Melva Balemong, Ungaran. Pertemuan tersebut membahas strategi dukungan bagi pelaku usaha lokal sebagai langkah konkret untuk mendukung visi pertumbuhan ekonomi nasional.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Komisaris Utama sekaligus PSP Bank Arto Moro, Prof Dr H Subyakto SH MH MM; Pimpinan BNI Kanwil 05, I Gusti Nyoman Dharma Putra; Ketua Pembina YBWSA, Drs H Ahmad Azhar Combo; Komisaris Utama Bank KCA, Dr H Sukawi Sutarip; serta sejumlah tokoh lainnya.
Prof Subyakto, sebagai penggagas pertemuan ini menegaskan pentingnya sinergi perbankan dalam memberdayakan UMKM. Menurutnya, pendampingan dan pembiayaan menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Kompetitif
“Kami membahas berbagai program yang dapat membantu pemberdayaan UMKM, mulai dari pendampingan hingga pembiayaan. Ini menjadi fokus kami untuk menumbuhkan perekonomian,” ujarnya.
Bank Arto Moro sendiri dikenal aktif mendukung UMKM di Jawa Tengah. Di bawah kepemimpinan Prof. Subyakto, Bank Arto Moro tidak hanya memberikan dukungan kepada UMKM melalui pembiayaan, tetapi juga pendampingan.
“Kami ingin UMKM menghasilkan produk kompetitif dan mampu memberi kontribusi besar bagi perekonomian. Dengan pendampingan tepat, mereka bisa tumbuh optimal,” tambahnya.
Sementara itu, Komisaris Utama Bank KCA, Sukawi Sutarip, menilai pertemuan ini sebagai wadah strategi mendorong pemberdayaan UMKM. “Ada banyak hal yang harus segera ditangani agar UMKM bisa bertahan dan ekonomi kembali bergairah. Dengan pengalaman dan jaringan yang ada, kami yakin pertemuan ini memberi manfaat besar bagi perekonomian Jawa Tengah,” ujarnya. (-)
Bagikan
UMKM Digital
19 hari yang lalu